Kamis, 05 Juni 2014

Klasifikasi Penumpang Angkutan Umum

      Sekian waktu selalu menaiki angkutan umum, membuatku (akhirnya) mampu menciptakan sendiri klasifikasi tipe – tipe penumpang.
Ada beberapa tipe penumpang yang selalu ditemukan dalam angkutan kota, tipe – tipe tersebut adalah sebagai berikut:

1.       Tipe ‘Lapak Milik Masing – Masing’
Tipe ini selalu cuek dengan keadaan orang sekitar. Ia tidak suka mengobrol, dan hanya menyumpal telinganya dengan earphone, menarikan jari di atas keypad handphone, atau mencoba membaca buku. Hal yang paling garing dilakukan oleh tipe ini adalah memperhatikan pemandangan dari jendela mobil.

2.       Tipe ‘Sodara’
Tipe ini biasanya didominasi oleh kalangan Bapak – Bapak dan Ibu – Ibu ( Lebih sering Ibu – Ibu). Tipe ini suka sekali mengobrol dengan orang di sebelahnya atau disekitar bangkunya. Dia biasa menceritakan apa saja kepada lawan bicara, mulai dari pekerjaan, anak, suami, atau Bahkan Neneknya anak – anak. Jadi jangan heran jika hanya dalam waktu satu jam, kamu seakan – akan sudah kenal lama dengan orang tersebut.

3.       Tipe ‘ Mobil Punya Gue’
Tipe ini biasanya didominasi oleh kalangan cewek – cewek mahasiswa atau Ibu – Ibu rempong. Tipe ini biasanya terdiri dari beberapa perempuan yang secara kebetulan bertemu di dalam angkutan, atau memang sengaja pergi jalan rame – rame. Mereka memiliki kecenderungan untuk mengobrol dengan volume suara yang cukup besar sehingga orang lain yang tidak ikut pembicaraan pun mampu mendengar (dan berargumen dalam hati) tentang topik pembicaraan mereka. Nah, kebiasaan paling jelek dari tipe ini adalah ketika ada seseorang penumpang di dalam mobil yang melakukan tindakan kurang menyenangkan (misalnya turun dengan membayar ongkos yang kurang, atau salah satu penumpang terlihat jorok, atau salah satu penumpang terlihat kurang banyak membawa barang padahal sedang pergi jauh), mereka akan berbisik – bisik setelah si penumpang tersebut turun. Biasanya ‘pembahasan’ mereka bisa berlangsung sekitar lebih dari lima menit, plus ditimpali oleh supir angkutan. Ckckckkck

Aku pernah di-rese-in sama tipe ini. Pada waktu itu, aku dalam perjalanan dari Palembang ke Bangka. Nah, karena aku lagi males banget bawa barang banyak, jadi aku sama sekali gak bawa koper. Aku hanya membawa dua kantung kresek yang berisi salak beberapa kilo dan di kantung yang satunya berisi baju beberapa helai. Ketika aku turun dari mobil, beberapa Ibu – Ibu tampak berbisik – bisik,
‘ Kok dia gak bawa koper sih? Cuma kantong aja?,’
Pada waktu itu, aku cuma bisa geleng – geleng kepala.
Lha, emang apa masalahnya kalo aku gak bawa baju dan cuma bawa kresek doang? Masalah ya buat dia? Rese banget kan? Ckckck

4.       Tipe ‘Bos Besar’
Tipe ini yang ini lebih nyebelin dari tipe ‘Mobil Punya Gue’. Tipe ini punya kecenderungan ’suka memamerkan harta kekayaan kepada orang yang baru ia temui yang entah harta tersebut ada atau tidak’. Tipe ini biasanya didominasi oleh kalangan Bapak – Bapak yang bahkan rela meletakkan handphone mereka pada sarung di belt agar terlihat kalau mereka punya handphone (Hewww!!!). Pada beberapa detik pertama, mereka akan menegur teman di sebelahnya, kemudian mulai bercerita. Beberapa menit awal dia akan bercerita mengenai tujuan perjalanannya, kemudian baru merembet ke riwayat harta yang dia punya. 

Misalnya, dialognya seperti ini:
“ Iya, jadi saya ini mau mengunjungi anak saya. Kebetulan anak saya kuliah kedokteran Pak di Unsri. Iya.. waktu itu saya masukin dia kuliah, uang pangkalnya itu sekitar seratus juta. Belum lagi uang bulanannya biasanya lebih dari lima juta”.
Itu contoh ya...
Aku pernah bertemu tipe ini beberapa kali. Aku jarang terlibat pembicaraan dengan mereka dan hanya satu kali pernah berbincang dengan tipe ini. Pada waktu itu, aku lagi di kapal. Dan setelah beberapa puluh menit mengobrol, tiba – tiba si Bapak ngomong:
“ Sepupu saya ada yang jadi Camat di Bangka  Ada yang jadi Kepala Badan Bla bla bla...”
Aku cuma manggut – manggut aja. Aku cuma mikir sih, trus kalo aku tau sodara si Bapak jadi pejabat, bakal ngaruh gitu sama kehidupan personalku? Lagian, aku juga punya kelesss sodara pejabat, cuman ya gak mesti dikabarkan kepada seluruh dunia. Kan bukan aku juga yang jadi pejabat, ngapain repot? Dibagi gaji juga enggak, Capek deh! -_-
Tapi tipe ini juga punya sisi baik lho! Karena dia ngerasa dia ‘bos besar’, biasanya mereka suka bayarin ongkos teman bicaranya (aku belum pernah dibayarin sih, hahaha).
Jadi kalo kalian mau naik gratis turun gratis, baik – baiklah sama tipe ini, ya!! J

5.       Tipe ‘Ratu’
Tipe ini sering menimbulkan efek menjengkelkan bagi orang lain yang kebetulan satu bangku dengannya. Aku beberapa kali bertemu dengan tipe ini, dan setiap kali ketemu bawaannya tu pengen banget jambak rambut si ‘Ratu’.
Gini ya.. tipe ini biasa punya kecenderungan menganggap dia yang paling berhak atas tempat yang luas dan nyaman di dalam mobil. Tipe ini seakan – akan berpikir bahwa dia bayar ongkos 50 ribu sedangkan yang lain cuma bayar 10 ribu. Nyebelin banget deh!

Pada suatu waktu dalam perjalanan pulang ke kos, aku dan seorang temanku dideretkan dalam satu bangku dengan si ‘Ratu’. Kami duduk di dalam avanza di bangku paling belakang. Kebetulan, tubuh temanku ini agak tambun. Jadi udah jelas bahwa dia membutuhkan tempat duduk yang lebih luas daripada aku dan si ‘Ratu’ (dia lumayan kurus).
Tapi siapa sangka ternyata si ‘ Ratu’ yang sok cantik dan sok manja ini malah bertingkah menyebalkan. Kulihat di membawa beberapa kantung belanjaan dan tak dinyana dia malah meletakkan satu kantung belanjaan yang berisi sepatu di atas jok mobil.

Kalian bisa bayangin kan? Bangku belakang itu udah gak terlalu luas dan udah ditambah dengan temenku yang butuh tempet luas, dan ditambah dengan kantung sepatu si’ Ratu’. Cobalah tarik kesimpulan, bagaimanakah posisiku pada waktu itu? -_-

Sepanjang perjalanan, aku dan temanku (asli banget) jadi sempit – sempitan. Aku bahkan ngirimin sms ‘keluhan’ ke temenku (padahal dia cuma duduk di sebelah) saking sebelnya aku sama cewek itu. Iya kan? Gak tau diri dan gak perasaan banget! Dikiranya kantong sepatu dia ikutan bayar ongkos apa? emang tu sepatu punya pantat juga, ha??????



6.       Tipe ‘Down-To-Earth’
Tipe ini biasanya didominasi oleh kalangan Ibu – ibu, walaupun kadang ada juga Bapak – Bapak dan sesekali mahasiswi. Tipe ini memiliki kecenderungan suka menceritakan kehidupan mereka yang sederhana kepada penumpang lain. Biasanya, tipe ini suka memancing lawan bicaranya untuk juga membicarakan kehidupan sulit  mereka. Tipe ini suka belajar memahami kesulitan lawan bicara, dan akhirnya mengajak si lawan bicara untuk menyikapi segala sesuatu dengan sikap ‘nrimo’. Tipe ini gak rese, dan lebih sering bikin adem suasana.


Pada setiap kesempatan, aku biasanya menjadi tipe ‘lapak milik masing – masing’ karena aku gak suka menggangu ataupun di ganggu orang lain.
Kalaupun aku bertemu dengan beberapa tipe menyebalkan seperti di atas, aku lebih suka diam dan mengoceh dalam hati.
Aku paling suka bertemu dengan tipe ‘Down-To-Earth’ karena mereka umumnya membawa banyak sekali pelajaran hidup.


So, kalian suka ketemu yang mana? Suka jadi yang mana?
Ada tipe lain yang gak masuk klasifikasi kah?

Kalo belom masuk, kamu bisa tambahin sendiri ya! J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar