Minggu, 30 Desember 2012

Semoga Ya... ^_^


Lalu... apakah kita cukup sekedar bermimpi?
Manakah yang lebih penting,
Bermimpi dan mengejar..
Atau ikut-ikutan karna sekedar ‘ingin’?

Entahlah.. aku tidak pernah merasa bisa menjawab semuanya. Beberapa orang terkadang hanya butuh sedikit keberuntungan untuk mendapatkan sesuatu.. Sedang beberapa yang lainnya harus berjuang keras untuk mewujudkan mimpinya.
Ya.. aku mungkin termasuk kelompok kedua. Mengenal bahasa sejak bisa membaca, belajar menulis saat duduk di kelas satu SMP.
Ketika aku seperti kecolongan start dari orang – orang yang’ tampak’ baru mulai, bolehkah aku merasa cemburu?
Entahlah.. aku tidak berhak merasa paling pintar dan paling memiliki. Dan memang aku tidak pernah mau merasa paling pintar. Tapi toh Hidup penulis memang tentang belajar dan berimajinasi kan? Menyampaikan pesan – pesan hidup yang kita punya.
Aku ingin mencapai semuanya, dengan kerja kerasku sendiri. Lalu tentang orang – orang yang bergerak cepat menyusulku.. apa aku harus diam?
Ha ha ha.. harusnya aku lebih bersemangat lagi kan?
Semoga novel kali ini diterima.. Amin.. ^_^

Sabtu, 29 Desember 2012

Ayo Liburan..Mendekatlah!!!


Siklus hidup saya sangat amat membosankan sekali beberapa hari terakhir.

Bangun, sholat, belajar bentar, online, makan, nyuci, masak,solat, tidur siang, bangun, mandi, solat,  nonton, magrib, online, solat, makan, tidur.


Begitu melulu beberapa hari ini membuat saya bosan setengah mati.
Sebal rasanya mengingat keadaan saya yang terkurung di dusun seperti ini. Yah.. siapa yang menduga kalau Universitas Sriwijaya ternyata terletak di Indralaya, bukan di pusat kota Palembang.

Alhasil, hari – hari yang di lewatkan tidak akan jauh – jauh dari kosan, kampus, kantin. Begitu melulu setiap hari. Tidak ada hingar – bingar kota yang menyenangkan. Tidak ada cafe tempat nongkrong, tidak ada Mall tempat jalan. Fiuhh...

I need something difference.

Saya butuh hiburan, saya butuh liburan!

Ya.. I hope rencana liburan saya dan teman – teman selepas ujian ini bisa benar – benar terwujudkan.
Semoga saja uang tabungan tidak terpakai untuk hal – hal tak terduga. Saya sangat berharap dengan liburan yang menyenangkan itu, yang sudah kami rencanakan.

Saya harap semuanya bisa berjalan dengan lancar, supaya saya tidak mati bosan.


Kamis, 27 Desember 2012

" Pesan Kepada Jodoh"


Selamat siang jodoh.. Apa kamu sudah solat Dhzuhur? Jangan lupa sholat ya..
Oh iya, aku sedang berpuasa hari ini. Apa kamu juga?

Kutulis surat ini untukmu, sebagian untuk permohonan maafku..
Maafkan aku ya jodoh. Selama ini tenggelam dalam perasaan tidak halal kepada lelaki lain.
Maafkanlah aku, seharusnya aku lebih bisa menjaga hati ini untukmu..

Selamat siang duhai jodohku,
Apa kamu tau? Menunggumu seperti ini, rasa lama dan menyusahkan sekali. Hahaha..
Dan aku selalu tergoda untuk mencoba bersama laki – laki lain, sambil menunggu kamu tiba.

Tapi entah mengapa rasanya aku selalu sulit melakukan itu. Aku selalu takut  lelaki – lelaki itu akan merusak apa yang ku jaga untukmu.

Selamat siang jodohku terkasih, apa kamu punya pacar di sana?

Kalau iya, kamu jahat sekali! Aku disini menjaga diriku untukmu, seharusnya kamu juga seperti itu! Tidakkah kamu takut aku cemburu karena perempuan itu? Aku sungguh tidak mau berbagi kamu dengannya!

Wahai jodohku tersayang, aku selalu berharap Tuhan memberiku tanda akan kehadiranmu, sekalipun kamu berada ditengah keramaian.
Aku selalu berharap bisa mengenalimu diantara mereka. Tapi mungkin Tuhan ingin menyuruhku bersabar ya.. Menunggumu dengan rasa berdebar – debar. ^_^

Selamat siang jodohku, imam dalam hidupku..
Apa yang sedang kamu lakukan sekarang? Apa kamu sedang memikirkanku, seperti aku sekarang yang menuliskan surat ini untukmu?
Kumohon jaga kesehatanmu ya.. Maafkan aku yang belum bisa merawatmu sekarang, karena kita belum dipertemukan Tuhan.

Jodohku sayang.. Ku mohon padamu, ketika tidak sengaja kau bangun di sepertiga malam, sempatkanlah tahajud ya.. Begitu juga ketika matahari sepenggalah naik, jangan lupa menunaikan Dhuha..
Sayang.. aku tidak bermaksud mendiktemu..
Aku hanya ingin kamu mampu menjadi imam yang baik, untukku.. juga anak – anak kita nanti, kamu mau kan?
Di sini, aku juga selalu berusaha menjaga diriku, untukmu..

Semoga kamu selalu dalam lindungan Allah. Disini, aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu... Selamat siang sayang! ^_^

Selasa, 25 Desember 2012

"Sudahlah.. Ini semua sudah Selesai."


Ya.. mungkin dia masih berpikir aku masih bersedih karena siang terik yang menyedihkan itu. 
Karena keputusan yang kubuat sendiri, dulu di siang yang terik itu.

 Mungkin juga dia dan dirinya berpikir kalau aku masih berharap kepada dia.

 Lewat puisi – puisi yang kubuat beberapa kali. Meski Sungguh.. jelas ku katakan bahwa aku tidak menginginkan itu lagi. Aku sudah melepaskan, semua hal yang sempat aku dan dia lewatkan dulu.
Aku hanya mengenang semuanya. 

Mengenang malam – malam sunyi saat aku dan dia menghabiskan waktu berkeliling kota, sekedar mencari barang – barang yang tidak penting, sekedar jalan - jalan. Aku juga hanya mengingat, tentang sore – sore yang dingin, sore – sore yang gelap saat dia datang dan menemani. Aku hanya mengingat tentang lilin – lilin yang dia belikan saat aku berdiam dalam kegelapan di kos. Aku hanya mengingat tentang es krim yang dia belikan, yang akhirnya malah kubuang karena aku sebenarnya tidak menyukai rasa eskrim yang dia beli. Hahaha..

Ya.. mungkin dia dan dirinya masih berpikir kalau aku masih bersedih atas keputusan itu. 
Sesungguhnya kukatakan, aku tidak bersedih lagi.
 Seperti beberapa tali yang diikatkan pada barang, tentu butuh waktu untuk melepaskan semua tali itu.
 Begitu juga aku.. Aku hanya masih berusaha melepaskan, dan sungguh.. tidak ada keinginan untuk kembali.

Aku hanya mengingat tentang pesan singkat yang dia kirimkan tadi pagi, yang tidak ku balas karena aku merasa tidak perlu untuk membalasnya.
 Juga mengingat pesan yang dikirimkan dirinya lewat sebuah gambar, yang kuartikan sebagai sebuah penghiburan atas kedukaanku kemarin.

Sungguh.. aku belajar melepaskan semuanya. 
Aku hanya ingin hidup dalam hidupku sendiri, tanpa kalian lagi. 

Aku mengerti bahwa hidup juga tentang meninggalkan dan ditinggalkan. 
Bukan untuk menyisakan kedukaan tak berkesudahan. Tapi agar kita bisa memulai cerita baru lagi, yang lebih menyenangkan dari kemarin. 

 ^_^

Senin, 24 Desember 2012

Make it Happen!!!


Agnes Monica.. sosok idola saya yang selalu memberi semangat. Lewat semangatnya : Dream, Believe and Make it Happen, Saya menyusun resolusi saya di tahun 2013. Cekidot!!
“Dreams” di 2013.


1.       Dan impian saya sejak bertahun – tahun lalu, masih tetap sama. Saya konsisten memegang mimpi saya. Meski novel pertama yang saya kirimkan ditolak mentah – mentah oleh penerbitan. Tapi siapa yang peduli? Ini tentang mimpi saya, yang tidak akan berhenti saya kejar sampai saya bisa mewujudkannya. Di akhir tahun ini saya berhasil menyelesaikan novel saya yang kedua. Ketika saya menulis ini, saya bahkan baru selesai mem- print novel tersebut. Harapan saya di tahun depan, adalah membuat impian saya ini menjadi kenyataan. Saya senang, saya bersemangat. Saya berharap di tahun depan, novel saya diterima oleh penerbitan. Saya berharap menerima kabar baik tersebut. Sekalipun yang saya terima adalah penolakan. Siapa yang peduli? Masih banyak cerita yang ingin saya tulis.. Masih banyak yang ingin saya bagi.


2.       Impian saya yang lainnya, tentu menjajal dunia tarik suara. Dari kecil,saya juga bermimpi jadi penyanyi.Tapi bahkan hingga detik ini, saya tidak pernah punya nyali untuk mengikuti berbagai lomba tarik suara. Dan di tahun depan, saya sudah membulatkan tekad. Tahun depan saya harus ikut FISIP Idol (Kontes bernyanyi di fakultas saya). Saya tidak peduli apakah nanti saya akan menang atau kalah. Yang pasti, saya ingin sekali bernyanyi di panggung itu. Bernyanyi untuk banyak orang.
Cemungudhhh Ea!!! Dream, Believe, and Make it Happen!!

Minggu, 23 Desember 2012

Curhat


Dan ternyata mendengarkan beberapa lagu melankolis berhasil membuatku teringat lagi kepada sosoknya..
Dia bukan laki – laki sempurna. Bahkan aku tau dengan jelas setiap titik kekurangannya.
Tapi toh aku tetap menyukai dia. Menyukai setiap pesan singkat yang dia kirimkan padaku saat aku dilanda bosan, menyukai dia yang menyebalkan.
Sekalipun dia sudah punya pacar.

Yah..lagi – lagi aku melakukan kesalahan yang sama. Hidup dalam harapan yang tidak mungkin diwujudkan. Apa karena aku tidak sebanding dengannya? Atau karena aku tak secantik pacarnya?

Wah..seharusnya aku tidak perlu menyesali kekalahan ku ini.
 Mungkin kami hanyalah  dua belah sepatu yang memang tidak diciptakan sebagai pasangan.


Mungkin kami memang tidak punya takdir untuk itu. Jika ditanya, apa aku yakin dengan perasaanku sendiri? Sebenarnya tidak.
Lalu seiring waktu bersama dia dahulu, aku jadi percaya bahwa segalanya berbeda jika dilewatkan bersama.

Yah.. aku masih belajar melupakan. Meski tidak berniat mencari ganti, itu sulit tau! Hahaha...

Hanya sedikit cemburu melihat gadis itu.. Sungguh, aku tidak seberuntung dia.

Sabtu, 15 Desember 2012

Sesak


Dan sejatinya hidup, mungkin memang tentang penerimaan banyak cobaan dari Tuhan.

Beberapa waktu terakhir, bahkan hingga hari ini.. saya merasa hidup saya semakin sulit.
Cobaan – cobaan hidup datang tanpa jeda. Membuat saya merasa sesak dan lelah oleh karenanya.

Tapi saya toh harus tetap tegak berdiri.. Harus tetap bertahan. Saya harus percaya bahwa hari kemenangan pasti datang buat saya.

Maafkan lah Tuhan.. jika hati ini selalu iri, melihat mereka yang hidup lebih baik.
Maafkan jiwa ini Tuhan.. yang tidak juga pandai bersyukur atas setiap anugerah yang telah Engkau titipkan..

Tuhan, beri saya kekuatan. Untuk menjalani setiap kesulitan dengan damai. Saya ingin menjadi lebih kuat dari hari ini. Lebih hebat di masa depan.  
Ini hidup Cuma sebentar.. Seharusnya tidak secepat ini saya mati dan tenggelam.

SEMANGAT!

Rabu, 12 Desember 2012

12-12-12


Heloo...Gut Morning!!!

Pagi ini saya membuka facebook, niat mencari informasi terkait informasi tugas yang harus dikumpulkan hari ini.. Tentu saja sambil membaca – baca banyak status teman – teman  di beranda.

Isu terhangat yang saya tangkap pagi ini adalah tentang hebohnya tanggal cantikk 12-12-12. Yang mungkin akan menjadi bahan pembicaraan sampai pukul 00.00 penghabisan hari, tengah malam nanti.

Ada apa dengan tanggal ini? Gak tau ya.. Saya hanya memahami tanggal ini sebagai kebetulan biasa. Lagipula, saya tidak dan belum akan menikah hari ini. Jadi sepertinya saya gak akan dapat keuntungan apa – apa dari tanggal ini. Hahhaha.

12-12-12 gak berarti banyak hal buat saya.
Yang pasti, 12-12-12 masih saya maknai dalam proses move on..perbaikan hati setelah terluka untuk yang kesekian kali. Hahahha..
Yah...Tidak lagi saya berharap banyak dalam romansa kisah saya.
Hanya belajar mentertawakan kesulitan – kesulitan hidup.. Memaknai segalanya dengan lebih bijak.

12-12-12 membuat saya berpikir lagi tentang proposal penelitian saya yang belum juga kelar, padahal dateline sudah semakin dekat.
12-12-12 membuat saya berpikir tentang novel saya yang sudah rampung tapi belum bisa saya kirim karena gak ada duit buat nge – pos. Hahhaha

12-12-12 berarti juga memulai hari dengan masalah baru, cerita baru, hari baru, usia yang baru juga..
Harapan saya hanya semoga hidup bertambah indah, bertambah baik.. 

selamat 12-12-12 ! ^_^


Rabu, 28 November 2012

Biar


Tidak banyak yang ku inginkan...

Hanya rasa damai selepas sepasang kaki itu merangkak jauh..

Hanya kedamaian, 

Selepas semua bekas meniggalkan cacat yang membiru..


Tidak lagi aku berhak berharap banyak,

Ke dalam sepasang mata yang mengugah jiwa..

 Tidak,

Biarlah semua harapan itu gugur dan kering dalam seminya,


Biar saja aku menikam hati,

Membuatnya mati bersimpuh pada kerelaan,


Menerima semua sakit yang sudah digariskan.
Top of Form

Senin, 26 November 2012

Selepas Kamu Berlalu..


Bagiku, tidak denganmu adalah sebuah kepastian..

Seperti pagi yang semestinya  menjadi senja,

Selayaknya senja yang harus ditelan malam..

Berlalu, berakhir tepat waktu..

Aku tidak mau lagi memiliki harapan yang mematikan,

Ketika rasa – rasa itu jelas menghantui dan merusak tidur,

Sekarang, aku hanya ingin tertidur..

Berharap bisa kutemukan cinta dalam mimpi,

Dalam tiap – tiap nafas lelah yang kunyanyikan,

Aku tidak lagi ingin dengan harapan itu..

Tidak lagi mau berharap,

Tidak lagi mau punya harapan,

Aku ingin tidur, aku lelah.

Jumat, 23 November 2012

" Prince Charming !!! "


Dan...saya baru abis ikutan LDO Organisasi kedaerahan beberapa minggu yang lalu.

Acara tersebut berlangsung di daerah pegunungan, tepatnya Pagaralam. Yah...sebelas dua belas lah sama Puncak.

And then..banyak hal yang sudah saya lakukan di sana, menikmati pemandangan kota yang menakjubkan dari puncak gunung, menikmati udara daerah pegunungan yang masih segar, ngopi di warung sebelah vila, dan tentu saja : FOTO - FOTO!!!

Ini foto saya bareng Adik...Kota ini disebut juga Kota bunga.. Lumayan banyak bunga - bunga yang tumbuh di jalan - jalan kota.

Ini suasana dari puncak pas setengah enam pagi... Agak kurang jelas gara - gara kamera jelek.wkwkwkwk.. Saya ambil foto ini dari balkon Vila.. Asik yaa...

Foto diatas tuhh foto saya sama Adik...unyu ya?? KOMPAK GILA!! hahahahha


Sebuah fakta menakjubkan yang baru saja saya dapatkan saat itu adalah bahwa : saya berhasil menemukan dua sosok : PRICE CHARMING yang ternyata jadi incaran semua cewek – cewek.

Yah..awalnya saya kira saya doang yang neg-fans..ternyata hampir semua cewek suka sama mereka. Hiks....

Ini foto saya dan PRINCE CHARING 1, tentu saja para pengganggu disekitar sudah saya CROP,
Jadi tinggal foto saya doang sama si PRINCE :
Wekekekekkek
Ini nih fotonya:
Manis yaaaa...Ya ampunnnnn!!!!!


Sebenernya saya udah ngefans sama dia sejak tahun kemaren. Pas pertama kali dia ngenalin diri di acara silaturahmi anak – anak baru. Senyumnya tu maniss banget. 
Ada lesung pipi di kedua pipi nya yang bikin gemes. Hm..sayangnya pas tahun kemaren, ketika saya jadi panitia LDO mereka, dia gak ikutan LDO. Padahal saya udah niat banget mau foto bareng dia. Oh iya..dia angkatan 2011.

Hm...secara tahun 2012 dia jadi panitianya anak 2012, maka mau gak mau dia ikut pergi. Dan...Akhirnya impian saya selama satu tahun sebelumnya buat foto saya dia : Terwujudkan SUDAH!! Hahahahahhaha.. Seneng dehhhhh....

Terus...yang ini ada PRINCE CHARMING edisi baru, edisi 2012. 
Awalnya saya gak nyadar sama dia, eh..terus temen saya nyuruh saya merhatiin ni anak. Pas saya liat bener- bener, asli manis.... hehehehhe....Jadi deh, saya gak tau malu, minta foto bareng dia.. hahahhaha... walaupun saya dikatain adik saya “ Udah tua, masih doyan brondong “.. 
Terserahlah...yang penting kan seneng..daripada galau mulu..wkwkwkkwkwk

PRINCE CHARMING yang ini, orangnya imut – imut, unyuuuu lah...sesuai sama umurnya, tingkahnya juga masih lucu. Suka Deh!!!!!!
Ini foto saya bareng dia ( pengganggu lain udah saya CROP, wkwkwkkwk) :

Keliatan banget di CROP nya ya?? hehehehhe...


Tapi saya juga punya foto eksklusif bareng dia.  Sebenarnya agak malu - maluin sih.. soalnya saya malu ngomong ke dia kalo saya mau foto bareng dia. Lalu diantara keheningan saat itu, ADik saya nyeplos :
" Eh cowok...Kakak gue mau foto bareng lo...dari tadi tuh, dia ngidam banget..kasian deh..foto yukk...,"
Saya malu banget...
Tapi ya udahlah... Walaupun dandanan saya gak keren banget ( T,T ) yang penting bisa foto bareng dia !!!
wekekekkeekk



Dan.. akhirnya .FAKTA TERBESAR yang harus saya terima adalah bahwa :

Saya Cuma berhak ngefans doang sama mereka...
karena saya udah tua, mereka masih muda.
Saya jomblo kesepian, mereka banyak fans.
 Saya ngefans sama mereka, mereka Gak ngefans sama saya. Hiks...

Tapi ya udahlah...sekali lagi : yang PENTING HEPIIII...gak ada salahnya kan ngefans ?? 

sekaligus menikmati indahnya ciptaan Tuhan dari jauh.. Yah..semoga mereka mendapatkan jodoh yang baik...Amin.


^_^

Rabu, 21 November 2012

Titik


Aneh...
Tetap saja, sekalipun aku sudah mencoba membuka pintu – pintu lainnya,
Aku akan kembali lagi padamu..

Padamu yang kupandangi dengan jelas dari luar jendela itu.

Embun bahkan tidak lagi bisa menyejukkanku sayang, untuk apa?
Jika dalam matamu saja sudah kutemukan telaga ...

Lalu,
Bisakah kau hentikan hujan dan gemuruh duka itu, untukku?
Aku ingin kamu,
Titik.


Kamis, 15 November 2012

"Galau"


Dan malam ini saya menyaksikan lagi kegalauan adik saya yang masih saja mengingat mantan kekasihnya meski mereka sudah lama putus.

Galau...lagi lagi dia galau. 
Saya tau ada banyak harapan yang tidak pernah tersampaikan, yang pada akhirnya mewujud jadi sebuah kegalauan.

Saya pun sebenarnya juga begitu..

Masih saja mengingat – ingat orang lama yang sempat mampir dalam hidup saya, meski hadirnya cuma sebentar. 
Nyatanya Dia cukup membekas di ingatan saya.


Tapi saya toh tidak boleh terlalu banyak menaruh harapan.

Saya tidak boleh terlalu mendramatisir kegalauan.

Sebab seperti semestinya saya sadar, statusnya adalah jurang pemisah yang membuat saya tidak mampu untuk terus bersama dia.

Besok..hitungan satu tahun dalam kalender ingatan saya.

 Hari dimana saya akan melakukan perjalanan lagi, ketempat yang sama. 

Seperti yang pernah saya lakukan bersama dia di tahun lalu.

Tahun ini, saya akan pergi ke tempat itu lagi.

Sekaligus untuk mengingat kembali potongan – potongan kenangan yang dulu sempat ada dan terjadi di sana, meski  kini sudah selesai..

Saya juga ingin mengembalikan bunga..
 yang dulu sempat saya curi darinya, dari tempat itu juga.

Bunga yang terus saya simpan hingga ia layu dan kecoklatan.



Mungkin sepatutnya rasa saya pun seperti bunga itu..

Saya harus membuat rasa saya layu dan mati dengan sendirinya, barulah kemudian saya bisa membuangnya jauh – jauh.

Untuk menemukan rasa yang baru lagi, 

dengan orang yang lain lagi, lain kali.


Semangat Move on!!! Buang galau jauh jauh !!! ^_^v

Maaf di Tahun Baru


Maaf, satu kata singkat..yang mudah diutarakan, tapi nyatanya sulit untuk dilakukan. Entah itu memberi maaf, atau meminta maaf.

Beberapa waktu yang lalu, saya dan adik memiliki sedikit masalah yang saya posting di ‘ Nelangsa’.

Tadi malam, salah seorang dari mereka bertandang ke kos saya ( kos lama, kami tidak jadi pindah ) untuk meminta maaf.

Dia menyampaikan alasan – alasan terkait perlakuan mereka beberapa waktu terakhir.

Saya menghargai niat baiknya datang dan meminta maaf.

Meski sebenarnya, saya hanya belajar untuk ikhlas dan memaafkan.

Saya bukan malaikat, Sakit yang tertinggal di hati saya masih tersisa, belum hilang benar.

Saya hanya belajar untuk tidak menaruh dendam,.. Saya hanya ingin jadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.

Sementara adik, entahlah... saya membiarkan dia larut dalam pikirannya sendiri untuk saat ini.

 Biar nanti seiring usia, dia akan mengerti dan memahami semuanya.

Berikan tempat yang baik bagi kami Tuhan..berikan keluasan Nikmat- Mu pada kami.. 

Sesungguhnya kami hanya manusia biasa, yang belajar ikhlas menerima semua karena – Mu.

Ampuni semua salah kami Tuhan...hanya kepada- Mu nyatanya kami serahkan semua kepasrahan hidup.

Selamat Tahun Baru Islam! Semoga Allah menyertai semua langkah kita..

semoga Allah memberikan nikmat yang berlimpah di tahun depan.. 

Semoga Allah mengabulkan semua doa, semoga damai hidup dalam setiap hati umat – Nya.

^_^


Rabu, 14 November 2012

Tentang Jarak,


Jika di tanya seberapa besar rasa itu?
Saya tidak tau... sayapun tidak pernah mencoba menghitungnya.
Yang saya tau adalah bahwa entah mengapa perasaan menjadi tak menentu setiap kali saya berhadapan dengan dia.
Yang saya tau saya tampak begitu melankolis setiap bercerita tentangnya.

Saya ingin lupa, tentang bagaimana wajahnya, caranya berbicara, caranya memaki.
Tentang perhatiannya, tentang gurauannya, tentang ocehannya, ejekannya kepada saya.
Tentang kejengkelannya setiap kali saya memaksanya menemani saya menyelesaikan keperluan saya.


Betapa semuanya terasa hambar sekarang.
Terasa hambar sebab saya merasakan kehilangan.

Lalu setiap kali saya tampak  seperti orang bodoh, selalu memeriksa handphone saya, berharap kalau – kalau ada sebuah pesan singkat darinya.

Tapi pesan itu tidak pernah ada. Tidak ada,
Dan tidak mungkin ada lagi, sekarang.

Kami sudah membuat jarak, jarak yang tidak boleh saya ingkari. Jarak yang mengharuskan saya pergi dari hidupnya, agar dia lebih bahagia. Dan saya tidak lagi terluka.

Jarak yang memberatkan, meski terkadang menentramkan bagi hati saya yang cemburu. 

Jarak yang membuat saya paham, betapa dia sudah mengambil alih banyak hal, dalam hati saya.

Dipenuhi Rasa Kepadanya.


Dan siang tadi, lagi – lagi saya bermimpi tentang dia...
Ckckckck...Betapa hebatnya dia, sampai masuk ke alam bawah sadar saya.

Bermimpi tentang dia membuat saya seperti tidak mau lagi untuk bangun.
Di mimpi saya, saya dan dia sedang dalam sebuah perjalanan ke suatu tempat. Pada momen itu, dia menyatakan perasaannya pada saya. Saya bingung, bukankah dia sudah punya seseorang?
Saya pun menanyakan itu padanya. Lalu dia bilang bahwa dia akan memutuskan pacarnya jika saya mau menerimanya.
Dalam mimpi pun perasaan saya jadi hangat sekali. Rasanya bahagia..
Dia baru akan menggenggam tangan saya ketika tiba – tiba saya terbangun.

Betapa bencinya saya ketika saya menyadari kalau semua itu Cuma mimpi..
Yah...Bagaimanapun juga, saya harus mengaku kalau masih banyak rasa yang saya tinggalkan untuknya.

Saya masih sulit untuk menerima orang lain selain dia sekalipun saya sudah sangat mencoba untuk itu.
Ah...
Andai saja waktu itu dia memilih saya,
Seandainya saya lebih berharga baginya ketimbang gadis itu...
Seandainya amor selalu berpihak pada saya,
Seandainya kisah cinta saya bisa seindah orang – orang...

Atau setidaknya, biarkanlah  saja saya memilikinya, sekedar dalam mimpi  pun tak apa.
^_^


Buat Kamu


Apakah sebesar itu kerinduanmu?

Nyatanya aku takut,

Padamu? Bukan!

Aku tak kuat menanggung rindu itu..

Ia bahkan terasa memberatkan, bagiku yang terlalu cinta kebebasan.


Lalu aku tau, didalam rindu – rindu itu hanya ada kamu,

Kamu yang kaku terhadap inginmu sendiri.

Tidakkah cinta milik bersama?
Jangan paksakan padaku jika aku tidak mau!

Aku mencintai hatiku, menyayangi rinduku,

Seperti setiap nafasku nanti,
akan kuberikan sepenuh – penuhnya kepada  pemilik cinta.

Maaf, bukan kamu.

Tapi terimakasih, untuk hari – hari berharga saat lelah melanda,

Kamu teman, baik.

Selasa, 13 November 2012

" Jempol Kejujuran "


Hari ini saya menerima permintaan pertemanan di facebook dari seseorang. Orang tersebut kebetulan mengikuti ajang kepenulisan puisi secara online seperti saya juga.

Dia mengirimkan pesan kepada saya untuk me- like puisi di note nya.

Lalu saya menolak dan berargumen bahwa sebagai penulis, kita sudah tidak jujur kalau kita meminta orang lain untuk me – like karya kita.

Kemudian dia menyampaikan argumen nya seperti untuk alasan promosi dan sebagainya. Dia juga tampak sedikit emosi dan mulai menjabarkan kelebihan – kelebihannya di bidang kepenulisan yang sudah jauh di atas saya.

Saya? tidak terlalu peduli.

Karna terlepas dari segala macam alasan apapun, saya beranggapan bahwa meminta orang lain secara sedikit memaksa untuk me- like karya kita adalah sama dengan tidak jujur dengan diri kita sendiri.

Sebagai penulis, sudah seharusnya kita jujur pada karya kita sendiri tho? Kalau banyak yang like, ya berarti karya kita memang bagus di mata pembaca. Kalau gak ada yang like, artinya karya kita jelek.

Setidaknya dengan begitu, bisa menjadi masukan bagi kita untuk memperbaiki karya kita di masa mendatang kan? Kalau menyuruh orang lain me – like karya kita di note dengan alasan sekalian promosi, saya pikir bukankah ada fasilitas ‘ tag’ pada note? Tentu saja itu bisa kita gunakan untuk mempromosikan karya kita.

Sekali lagi, saya tidak peduli dengan berbagai dalil yang digunakan orang lain untuk membenarkan tindakan ‘menyuruh orang me- like’. 
Sebab sebagai orang yang mencintai sastra, saya ingin karya saya benar – benar dihargai karena kualitas. Saya ingin karya saya menang karna karya saya memang bagus, bukan karena mengemis banyak jempol dari orang – orang.

Semoga impian saya cepat terwujudkan, amin! ^_^v

Kamis, 08 November 2012

Nelangsa


Tadi malam adalah malam yang akan saya kenang seumur hidup saya.
Kejadian yang membuat Saya kemudian mengerti, bahwa hidup memang keras dan saya harus tangguh dalam menghadapi badai.

Segalanya bermula karena keadaan ekonomi keluarga yang tengah goyang. Kemampuan finansial saya tidak mendukung untuk tetap tinggal di kosan kami sekarang. Maka saya dan Adik memutuskan untuk pindah.
Dengan bantuan seorang teman, saya menemukan kosan kamar yang harganya sangat miring. Kamar tersebut hendak ditinggalkan pemiliknya yang sudah tidak punya hajat hidup lagi di daerah tempat saya kuliah. Maka karena kami akan meneruskan kontrakan pemilik tersebut, saya bisa mendapatkan harga sangat miring.

Saya sudah mengabari Ibu tentang kabar baik ini, Ibu sangat senang dan mendukung untuk segera pindah. Saya dan pemilik kamar sudah deal. Saya pun sudah mengabarkan juga pada pemilik rumah kalau saya yang akan meneruskan kamar pemilik sebelumnya. Pemilik rumah tidak keberatan kalau kamar tersebut kami tempati berdua dengan adik.

Saya pun berkunjung ke rumah tersebut untuk menyerahkan uang kontrakan. Setibanya disana, saya mendapati ekspresi wajah pemilik kamar yang tampak tidak nyaman.

Saya bertanya ada apa dengannya. Lalu dia bilang bahwa ketiga pemilik kamar yang lain dirumah itu (kamar dirumah tersebut ada empat, salah satunya yang hendak saya dan adik tinggali) meminta untuk rembug masalah pergantian pemilik kamar.

Saya pun menuruti kemauan pemilik kamar. Saya dan adik menghadap ketiga penghuni rumah yang lain. Sejauh – jauh pembicaraan kami, ketiganya menyampaikan keberatan saya dan adik untuk tinggal oleh karena dirasa mereka kurang nyaman. Mereka juga menyalahkan pemilik kamar bahwa seharusnya pemilik kamar meminta izin pada mereka lebih dulu jika hendak ganti pemilik.

Saya tanya, letak keberatan mereka dari sisi mana?
Toh yang bayar adalah saya, pemilik rumah juga sudah setuju saya yang akan menghuni kamar tersebut bersama adik. Begitu pun pemilik kamar. Saya pikir memang yang punya andil disini adalah izin dari pemilik rumah, dan deal dari saya dan pemilik kamar sebelumnya?

Lalu mereka bilang keberatan mereka adalah karena sulit menjemur baju jika ada penambahan penguni rumah. Saya jawab bahwa kami bisa menumpang di tempat lain jika memang disini tidak muat untuk menjemur pakaian. Mereka menjawab lagi bahwa mereka tidak nyaman karena kondisi yang jadi berlima. Dirasa terlalu penuh. Saya bilang bahwa jika mereka terganggu kami bisa tetap tinggal diam dikamar saja.
Ketiga pemilik kamar yang lain tetap ngotot bahwa kami tidak bisa diterima disitu.
Adik mendesak untuk pulang dan mengakhiri perdebatan ini. Saya mencoba untuk ngotot mengingat keadaan orangtua yang menuntut kami untuk hemat.

Adik menahan airmata agar tidak tumpah ruah disana.


Saya dan pemilik kamar serta adik memilih untuk berdiskusi bertiga di luar rumah. Pemilik kamar  menyatakan ketidaksukaannya atas perlakuan tiga pemilik kamar yang lain. Dia pikir kamar itu adalah hak nya, dan dia berhak memilih siapa saja yang akan meneruskan kamar tersebut. Terlebih pemilik rumah juga sudah memberi izin.

Saya tidak bisa menahan airmata saya, didepan pemilik kamar airmata saya tumpah ruah. Betapa hidup begini sulit. Orang – orang tersebut adalah keluarga sesuku sendiri, tapi mereka bahkan tidak mau mengerti tentang keadaan ekonomi yang tengah mendesak saya. Mereka tidak mau membantu.

Pemilik kamar meminta maaf dengan sangat atas perlakuan tidak menyenangkan dari tiga pemilik kamar yang lain. Pertemuan pertama yang sangat tidak menyenangkan, membuat saya memutuskan untuk urung pindah kesana. Saya membayangkan satu tahun ke depan yang begitu berat jika saya tetap ngotot untuk tinggal.

Pemilik kamar juga merasa kecewa , sebab rezeki baginya yang sudah di depan mata, terpaksa tertahan oleh karena alasan ketidaknyamanan tiga orang tersebut yang ia rasa terlalu dibuat - buat.

Akhirnya, saya dan adik memutuskan untuk pulang. Sepanjang perjalanan kami tidak bisa berhenti menangis. Saya sangat terluka. Rasanya saya begitu terhina. Belum pernah saya menangis begini banyak.

Saya membayangkan Ibu yang kecewa tidak bisa mendapat kos yang murah, membayangkan ia yang akan menangis nelangsa jika tau anak – anak nya menerima perlakuan begini buruk.

Dalam hati saya berdoa,
Semoga Tuhan mengangkat derajat kami diatas orang – orang tersebut.
Saya tahu Tuhan Maha Adil. Tuhan akan memberi balasan dengan hidup yang lebih berat bagi mereka suatu hari nanti. Saya percaya itu.

Minggu, 04 November 2012

Kasta


Sebenarnya agak sedikit basi untuk membahas hal ini..Tapi saya hanya ingin sedikit berbagi tentang pengalaman saya beberapa waktu yang lalu.

Waktu itu satu minggu sebelum lebaran idul adha, adik saya ngotot ingin mudik ke rumah orangtua. Tapi saya bilang bahwa saya tidak punya uang untuk ongkos. Adik begitu ngotot, dan akhirnya berangkatlah kami dengan uang pas – pasan.

Berhubung uang tidak cukup untuk kelas eksekutif, kami terpaksa memilih kelas ekonomi. Oh iya.. dari Palembang menuju Bangka kami menggunakan kapal cepat.

Beginilah keadaan kelas ekonomi di kapal yang patut anda ketahui:

Bangku - bangku plastik di foto di atas bisa jadi digunakan sebagai bangku tambahan saat penumpang kelas ekonomi tengah membludak.
 Kursi yang keras .

Foto diatas adalah foto adik saya yang tengah ngantuk berat dengan banyak barang bawaan disekitarnya.


Penumpang di kelas ekonomi kebanyakan adalah bapak – bapak dengan fashion jadul maksimal. Kelas ekonomi berada di teras kapal, tanpa AC, dan suara mesin kapal yang besar yang memekakkan telinga.
Saya harus agak sedikit berteriak untuk bicara dengan adik saya. Say mencoba menikmati keadaan dengan mendengarkan lagu lewat earphone handphone sampai kuping saya terasa sakit.
Adik saya mengeluhkan tubuhnya yang  pegal – pegal akibat tidur di kursi kapal yang keras. Saya hanya bisa meringis menanggapi keluhannya.
Anda tau sebenarnya perasaan saya saat itu? Lucu, ya.. saya merasa lucu dengan keadaan seperti itu.
Tapi sepersekian detik kemudian saya harus menenggelamkan wajah saya dalam – dalam karena malu. Gara – garanya?  saya berniat memesan tiket bus pelabuhan menuju rumah dengan pramugari kapal. Sebenarnya saya sudah menanyakan terlebih dahulu kalau saya menginginkan tiket bus, bukan travel. Tapi kemudian saya syok, karena tiket bus habis dan yang tersisa cuma tiket travel. Uang saya dan adik kurang 20ribu? Rasanya saya ingin bunuh diri pada saat itu.
Bapak ( yang tidur di foto diatas ) tersenyum – senyum geli sembari melihat pada kami.
Saya malu setengah mati. Terpaksa saya mengembalikan lagi tiket tersebut kepada pramugari kapal dan bilang ‘ Gak jadi deh Mbak’. Mbak pramugari menatap saya dengan pandangan mengerti, sedih juga mungkin, melihat beberapa lembar rupiah yang sudah saya pegang untuk saya berikan, tapi ternyata tidak cukup. Saya memasukkan kembali lembaran rupiah itu ke dalam tas dengan perasaan nyesek dan malu. Saya memasang ekspresi datar agar tidak terlihat terlalu menyedihkan.
Sebuah kenyataan yang ada adalah betapa hidup sudah dikotak – kotakkan, kasta ada dimana – mana.
Bahkan pada sebuah kapal : VIP, Eksekutif, Ekonomi ( kami di kasta paling rendah ).

Saat itu juga saya mengerti bahwa uang memiliki tempat yang tinggi di atas banyak hal. 

Saat itu juga saya berjanji kalau setidak – tidaknya saya harus  sejahtera di masa depan , supaya saya tidak perlu menanggung malu lagi lain kali.
Dan anda tau, apa yang dikatakan adik saya?
“ Yuk, balik dari rumah nanti.. gimanapun caranya : kita harus naik VIP!!!”
Saya mengamini.

Kami kemudian naik bus yang mangkal di pelabuhan, lalu melanjutkan naik angkot hingga sampai ke rumah.
Kami pun bercerita tentang pengalaman memalukan itu pada seisi rumah.

Hasilnya? Kami dapat dua tiket VIP untuk kembali lagi ke Palembang selepas lebaran. Hahahaha...
Setidak – tidaknya saya bisa mendongakkan kepala dengan luar biasa, bergabung dengan bule dan cina – cina elit di kelas eksklusif mereka. Betapa bahagianya!

 (Satu hal yang saya sayangkan, saya tidak sempat memfoto kelas VIP beserta bule dan cina - cina itu ). Tapi yang jelas, di VIP kami mendapatkan fasilitas kursi yang nyaman, AC yang dingin, dan kue - kue yang manis, ^_^


Kamis, 01 November 2012

Be Free

Hari ini saya berusaha membebaskan diri dari berbagai kekesalan.
Terkadang hidup terlalu rumit untuk selalu kita pusingkan..

Hari ini saya belajar menikmati setiap ketidakjelasan dalam hidup secara menyenangkan.

Hari ini saya juga mengingat lagi tentang novel saya yang belum selesai di edit ( kapan selesainya? haahaha)



Saya berharap hidup akan terlihat indah dan terasa jauh lebih indah ke depan.
Saya ingin mengirimkan semua beban hidup yang tidak penting ke neraka.


Mulailah belajar berbahagia !

Damn

Ketika saya bahkan seperti tidak berhak untuk memiliki pikiran saya sendiri..
Ketika saya tidak berhak punya amarah..
Ketika anda bahkan memaksakan rasa anda pada saya? anda tidak tau itu sangat menyiksa?
Itu menyebalkan..
saya ingin pergi dari semuanya,
dari tiap - tiap hal menyebalkan yang hendak mematikan jiwa saya.


Saya bahkan tidak berhak cemberut ketika saya kesal?
Kenapa saya harus selalu tersenyum terhadap beberapa orang?
Ketika saya bahkan tidak boleh punya suara yang terlalu KERAS.

Lalu, buat apa saya?

Kamis, 18 Oktober 2012

Dia

Harus berapa banyak airmata yang saya keluarkan, untuk menangisi dia?


Seharusnya mata ini lelah, seperti hati yang selalu sakit.

Saya tidak butuh yang lain untuk mengobati ini, saya hanya ingin dia.

Jangan salahkan saya jika hari ini saya mengecewakan perasaan anda,

seperti dia yang membuang semua rasa yang saya berikan seluruhnya.


Saya tampak bodoh, dan menyedihkan.
Hanya itu yang tampak sekarang..


Biar saya menangis lagi.. biar saya tampak semakin bodoh.

Karna saya memang bodoh,
Saya bodoh.

" Sepupu "


Hari ini, saya mau nulis apa ya?
Hmm....

Mungkin saya mau berbagi foto saja ya! foto anak Bibi saya yang imut sekali ( menurut saya )..


Sebenarnya saya agak takut menaruh foto ‘Adil’ disini..takut ada yang niat nyulik... ( tapi gak ada kan?? Jangan coba – coba ya! )

Buat saya, Adil  itu lucu.. 

Pertama kali saya bertemu dia pada waktu lebaran Idul Fitri bulan agustus kemarin.. Kebetulan kami sekeluarga berkunjung ke rumah Bibi.

Saya memang jarang pulang kerumah, berhubung saya kuliah di luar pulau. Jadi sodara - sodara yang lain udah sering liat Adil, saya malah baru ketemu pertama kali.. miris ya..

En then.. ini foto Adill..




 wajahnya oriental kan.. ( mungkin seperti saya juga? Hahaha).

Saya membayangkan, bisa jadi wajah anak saya nanti sebelas dua belas ( maksud saya ; setipe ) dengan Adil .. Lucu ya?? pacar aja gak punya, malah mikirin anak ! hahahhahaha
Tapi satu hal yang saya sayangkan.. Sepertinya ketika saya bertemu dengannya lagi ( nanti ), Adil pasti sudah besar.


Yah..resiko jarang pulang ya..ckckck


Jumat, 12 Oktober 2012

CLBK ( Cerita Lama, Belum Kelar )


Masih ingat sama tokoh William, di postingan saya bulan agustus tahun 2011?

Hmm..beberapa masalah pada saat itu memang membuat kami ( dia deh kayaknya) memutuskan untuk berhenti berhubungan. Berhenti memberi kabar.

Saat itu, saya galau. Rasanya sakit sekali ditinggalkan olehnya... atau lebih tepatnya ; dia berniat meninggalkan saya ( tapi kami toh memang tidak pacaran?). Ya, mungkin dia berniat menjauh dari saya. Dia bilang kalau dia capek, karena saya yang cuek dan tidak bisa bersikap manis padanya.

Saya tau saya yang salah pada saat itu, saya tau saya yang kurang ajar. Saya yang tidak tau diri. Saya yang sok cantik.. Seharusnya saya tidak boleh memintanya untuk tetap tinggal pada waktu itu, mengingat semua sakit hati yang sudah saya berikan padanya.

Tapi sebenarnya, pada saat itu saya sudah berniat untuk menerimanya sebagai pacar. Karena waktu baginya untuk menunggu saya memang terlalu lama. Saya juga terlalu banyak menyakiti dia. Nyatanya kemudian dia yang sudah lelah dengan semua sikap saya.

Beberapa minggu saya habiskan untuk meminta maaf padanya, yang tidak digubris.. Akhirnya saya menyerah. Saya pikir, mungkin memang saya yang terlalu egois. Bagaimana bisa saya memintanya tidak menjauhi saya, sedangkan dia sudah begitu sakit hati?

Akhirnya, saya pun memutuskan untuk tidak mengganggu dia lagi. Tidak menghubungi dia sama sekali. Ia pun memang benar – benar hidup dalam dunia nya sendiri.

Sampai akhirnya suatu hari, salah seorang teman dekat William meng –add saya di facebook. Saya mengkonfirmasi ajakan tersebut.  Beberapa kali kami sempat chating. Saya pikir dia orang yang asik untuk diajak bicara.

Kemudian kami bertukar nomor handphone. Dia menjadi teman cerita saya tentang banyak cerita sehari – hari yang biasa, tapi menyenangkan untuk dibahas. Sesekali pada saat yang sama, saya menghubungi William. Menanyakan kesibukannya, dan lain sebagainya. William pun tampak sudah semakin santai dengan sakit hati nya yang kemarin. Saya bisa menangkap aura move on ketika kami bercakap – cakap ditelepon. Dia sudah menganggap saya sebagai teman biasa, dan katanya dia sudah memaafkan saya. Tapi tentu saja dia ingin kami tetap menjadi teman.

Saya terima, sebab pada saat itu saya memang sedang dekat dengan seseorang di kampus ( Ya! saya memang jahat).
Sampai suatu malam, teman William datang berkunjung ke rumah saya. Bersama William dan teman – teman mereka yang lain. William bahkan tidak tau kalau temannya ( teman saya juga ) akan membawanya ke kediaman keluarga saya. Mungkin itu tampak seperti kejutan kecil baginya. Seingat saya, kunjungan itu pada Agustus kemarin. Ketika saya mudik ke rumah orangtua.

Saya lihat dia tampak berbeda, dengan penampilan dan pembawaan yang lebih dewasa. Untuk pertama kalinya setelah sekian tahun ( Lebay deh! Cuma Dua tahun), kami bisa berbicara secara langsung. Bukan lewat telepon atau sms lagi.

Malam itu, dia mengingatkan saya lagi, tentang janjinya dulu ketika hari kelulusan kami di SMA.
Dia bilang dia ingin memberikan satu hadiah, untuk kenang – kenangan sebelum kami berpisah jarak. Sayangnya saat lulus SMA dulu, dia sakit hati karna ulah saya ( lagi ), maka hal itu tidak segera ia tunaikan.
Barulah dua tahun setelahnya, ia bisa memenuhi janji .

Tepatnya tanggal 10 oktober kemarin, sebuah paket mampir ke kosan saya. Waktu itu saya masih dikampus, jadi adik saya yang menerima paket tersebut.

Di tengah kelelahan sepulang kuliah, saya membuka paket. Sebenarnya tanpa dibuka pun saya sudah tau isinya. Hahahahha... karna ia sudah menanyakan lebih dulu tentang apa yang saya inginkan di ulang tahun saya nanti, tanggal 4 oktober. Saya bilang saya menginginkan sebuah buku kumpulan puisi karangan Moammar Emka yang berjudul ‘ Dear You ‘, yang tidak mampu saya beli ( Entah mengapa saya tidak pernah bisa – akhirakhir ini- menyisakan uang untuk membeli buku ).wkwkwkwkkwkwkwk.

Saya berniat memposting foto buku tersebut, akan tetapi handphone saya sepertinya eror lagi ( padahal baru dibeli beberapa bulan yang lalu- aneh).

Saya kira Ia akan menyertakan buku tersebut dengan beberapa potongan kalimat romantis .. tapi ternyata dia bahkan tidak menulis apa – apa..

Dia hanya mengirimkan buku itu, dengan setangkai bunga.

Saya tidak tau entah apa nama bunga itu. Tapi William bilang bahwa itu bunga abadi, yang tidak akan layu. Diambilnya dari gunung ketika ia mendaki.

Saya tidak tau apakah ini romantis ataukah aneh atau norak dan lain sebagainya..

Tapi saya pikir bunga itu cukup membuat saya...hm... ( apa ya? ) mungkin cukup membuat saya senang. Saya kira makna bunga itu cukup besar.

Kata adik saya ‘ William gak butuh ngomong banyak dan panjang lebar. Cukup bunga itu yang ngasih tau semuanya, hahahahaha ‘.. begitu katanya menggoda saya.

Saya sebenarnya tidak terlalu memusingkan lagi tentang hubungan ini. Kami toh baik – baik saja dengan keadaan seperti ini. Lagi pula, kebebasan masih menjadi milik saya. Entah ia masih memiliki perasaan itu atau tidak.

Tapi Saya sempat bertanya padanya tentang hal itu, dan dia bilang bahwa dia hanya berharap saya akan menemukan orang terbaik bagi hidup saya. Dan untuk saat sekarang adalah bukan waktu yang tepat baginya...

Terlepas dari itu semua, saya senang.. mendapati masih ada orang yang peduli pada saya. Itu saja. Untuknya yang memberi cerita berbeda bagi hidup saya, Sekian. ^_^


Semoga ya!


Kayaknya yang dibilang sama Raditya Dika itu banyak benernya ; menulis itu kalo udah lama ditinggalkan, akan sulit untuk memulai lagi.  

Saya sedang menggarap sebuah novel yang saya mulai pada awal tahun kemarin, tapi hingga bulan ini novel itu belum juga rampung. Padahal saya harus segera menyelesaikannya secepat mungkin dan mencoba peruntungan saya dengan mengirimkannya ke penerbitan ternama, siapa tau diterbitkan.
 Tapi entah mengapa..mungkin karena saya yang sok sibuk, novel itu belum juga selesai.


Saya berharap novel itu bisa segera selesai dalam beberapa minggu ini. Jadi, saya hanya tinggal mengedit saja sebagai tahapan terakhir sebelum kemudian saya kirimkan ke penerbitan.
Saya harap saya beruntung! CAYOO!! ^_^

Selasa, 09 Oktober 2012

" Batas " ( Indralaya, 9 oktober 2012 )

Kepada 2,

.
.
.
.

Yang tidak bisa menjadi 1.

“ Katanya dia Orang suci “ (Indralaya,9 oktober 2012)


Dan kau bakar cintaku jadi abu,
Selepasnya, kau penggal rindu – rindu yang kau anggap nila,
Dalam tubuhmu yang katanya tak punya dosa!

Aku benci bibirmu,
Dari sana lahir jutaan dusta.
Tidakkah kau malu pada titik – titik duka yang telah kumuntahkan,
Terhadap pengharapan kosong yang kau janjikan?

Aku benci senyummu,
itulah belati tajam,
mengorek koreng busuk dalam dada.
Makin dalam, makin runyam.
Makin busuk..
Lalu pecah!
Kupenggal hatiku yang bernanah,
Biar mati, biar hilang, biar hangus, biar tiada.

Dan kau masih saja mengaku tak punya dosa?
Biadab! 

Senin, 08 Oktober 2012

“ Yang terlepas” ( Indralaya, 08 oktober 2012 )


Dan izinkanlah saya membisikkan rindu itu,
Pada debu yang beterbangan dijalan – jalan..menempel di wajahmu.

Bukankah suara knalpot di muka jalan itu yang membuatmu ragu,
Untuk maju ataukah tetap tinggal bersamaku?

Lalu selepas kau pergi,
Aku hanya menunggu, di persimpangan dekat rumah,.
Siapa tau suatu siang kau akan datang lagi bertandang.
Atau mungkin juga menyambut tamu – tamu lain yang datang,
Ialah orang – orang yang meminta petunjuk jalan..

Minggu, 07 Oktober 2012

.“Sampaikan pesan saya”


Kepada perubahan,
Saya dengar disini,
Bahwa pemuda malam ini sedang nyala matanya, menatap penuh dahaga pada film – film porno yang menggoda

Kepada perubahan,
Saya lihat lelaki di kosan depan, mengunci gadis lagi malam tadi

Lalu disampaikan dalam retorika televisi,
Pemuda jadi korban tawuran SMA,
Pak presiden bicara tentang pertumbuhan ekonomi,
Gubernur bilang persiapan PON sudah jadi

Tapi dosen saya bilang Indonesia semrawut,
Pengembangan daerah hanya untuk gemilangnya penguasa,
Semua bicara strategi pemilu DKI, penegakan demokrasi, pemberantasan korupsi, semua BASI!

Buat saya sendiri, Negeri makmur masih jadi mimpi
Ayah toh masih naik scoopy meski bertahun – tahun mengabdi pada negeri
Menghidupi kami dengan gaji yang makin sexy, potong sana potong sini

Buat saya sendiri,
Perubahan berarti..berbedanya rasa nasi
Dirantau atau dibumi sendiri,  tak sama lagi.


( Ini puisi yang saya ikutkan dalam Lomba Puisi: SUMPAH PEMUDA DAN CINTA INDONESIA dari Penerbit Writing-Revolution.. menang gak menang yang penting ikut! hahaha)

“ Kemarilah!” ( Indralaya, 7 oktober 2012 )


Saya bisa memberikan hati itu,
Tapi mengapa kamu lebih suka menjilatinya, lalu pergi begitu saja?

Apakah rasanya pahit? Atau bentuknya kurang menarik?
Gigitlah sedikit, setelah itu kamu pasti ingin menghabiskannya..

Mengapa kamu takut?
Bukankah hati itu saya berikan, gratis?

Kamu bahkan tidak perlu membayar apa – apa.
Tidak untuk hati yang saya obral,
Untuk kamu saja,
tidak kepada pengunjung lainnya.

Karena kamu, istimewa.
Karena kamu pengunjung terlama, dalam jiwa saya.

Sabtu, 06 Oktober 2012

“Amarah” ( Indralaya, 4 Oktober 2012 )


Api itu hendak membakar saya sampai habis jadi abu.
Suara saya hilang,
Kekuasaan ingin saya tegakkan padanya tapi ia membangkang!


Jantung saya panas,
Peluh saya bersimbah,
Mata saya berdarah,


Hentikan, hei kau setan jalang!


Jumat, 05 Oktober 2012

“Jahanam “ ( Indralaya, 04 oktober 2012 )


Di belai bayangnya,
Aku kini separuh.

Dia disana, aku disini
Bodoh!

Lelaki biadab yang menyita hati,
Hak asasi paling berharga yang saya punyai.

Lelaki bangsat yang membuat saya terpenjara,
Dalam laut harapan tiada guna.

Dia pantas mati, berdarah di kubang asmaraku.
Ku ikat pada palung birahi, tak boleh pergi lagi!

Rabu, 03 Oktober 2012

What The Hell??!!


Tiap hari ngomongin cinta, penting gak sih?
Pada beberapa keadaan, hal itu acapkali bikin kita mual.
Oke, saya cewek, saya perasa, tapi untuk membicarakan cinta tiap hari? Ya masih mikir juga..

Saya mengenal beberapa orang yang setiap hari gak pernah bosan membicarakan hal tersebut,
Apakah tidak ada bahan obrolan lain yang lebih menarik selain cinta dan perasaan melankolis itu?

Ngomongin cinta tiap hari bisa bikin gak nyaman, mual, males, dan bosan.

Smart dikit kek kalo ngomong! Bisa kan ngomongin harga minyak dunia, isu lingkungan hidup, situasi politik terhangat, atau tren baju terkini lah seenggaknya...

Daripada tiap hari yang diomongin Cuma ‘ Gimana elo sama Gue?’
Ngomongin cinta dan hubungan tiap hari bisa bikin pasangan gak nyaman, bosen, dan pada akhirnya mungkin dia akan memilih untuk pergi.
Tapi jangan salahkan dia, salahkan diri sendiri kenapa jadi orang harus semelankolis itu.

Akhirnya putus, akhirnya Jomblo.
Tapi jomblo justru menyenangkan, karena elo punya banyak pilihan dalam hidup, iya kan?

Jadi buat apa ngomongin CINTA dan HUBUNGAN tiap hari ? BASI !

Senin, 01 Oktober 2012

BIsakah?


Saya lelah dengan semua perbandingan itu.

Bisakah orang – orang menghargai saya sebagai saya secara personal, dan tidak membandingkan saya dengan mereka?

Saya tau saya berbeda.

Saya tau saya tampak tidak sempurna diantara semuanya.

Tapi bisakah saya dihargai dengan diri saya sendiri?

Saya butuh rasa penghargaan itu, saya butuh dorongan itu,

Bukan perbandingan yang membuat saya jatuh semakin dalam.

Maka, bolehkah saya berhenti menangis untuk belajar bersyukur??

Minggu, 30 September 2012

Waktu


Waktu itu seperti air minum yang mengalir ke tenggorokan ketika kita haus
“ Tidak terasa, tiba – tiba sudah habis.
Bukan sekali saya berpikir untuk bisa kembali ke masa lalu, memperbaiki semua kesalahan, ataupun menikmati tiap detik waktu di masa lalu dengan lebih bermakna.

Walau akhirnya kita tau bahwa kita tidak pernah bisa untuk kembali.
Kita hanya bisa mengingat waktu – waktu dulu sebagai sebuah kenangan.

Sekarang, saya bahkan sudah mulai memikirkan : bagaimana saya ketika tua nanti, apakah saya akan sempat mengunjungi tempat – tempat yang saya inginkan ? apakah saya nanti akan punya cukup banyak uang untuk itu semua?

Tidak terasa, waktu saya di Universitas menjadi semakin sedikit. Saya hanya menjalani semuanya seperti sebuah rutinitas, tidak ada yang spesial. Tiba – tiba saja sekarang saya sudah semster lima, tiga semester lagi saya akan lulus.

Selepas itu, saya hanya berharap pada Tuhan agar diberikan kesehatan selalu dan pekerjaan yang keren, agar hidup saya dan keluarga bisa lebih sejahtera nantinya. Amin.