Kamis, 26 September 2013

:'(

Memikul harapan orang lain yang terlalu besar, malah membuat lelah.

Juga

Taukah punggungku terluka karenanya?

Bisakah aku mencari hidupku sendiri?

Rabu, 25 September 2013

BOM

Ternyata.. media sosial benar - benar sangat bisa jadi tempat buat ribut.

Adu emosi lewat status, dan akhirnya : sinis - sinisan.

Selasa, 24 September 2013

Cinta Amore

Hari ini, aku iseng ikutan kelas 'Antropologi' walaupun mata kuliah itu gak ada dalam Kartu Rencana Studi ku.

Sekalian menggantikan teman yang lagi mudik.

Aku dapat ilmu bagus nih hari ini.


Pak Mul bilang, cinta itu ada 3 :

1. Cinta pada Tuhan

2. Cinta Sesama ( untuk orangtua, teman, kerabat, dan sebagainya)

3. Cinta Amore ( Cinta untuk lawan jenis, termasuk juga didalamnya cinta yang menyimpang seperti antara pria dan pria atau wanita dengan wanita ).

Nah.. katanya sih, untuk seorang manusia.. biasanya perasaan terhadap cinta amore ini yang paling kuat.

Ada juga cara buat mengetahui apakan cinta kamu itu sangat 'Amore' atau tidak.

Caranya... Pilih salah satu dari pilihan di bawah ini :

1. Aku mencintaimu karena Kamu mencintaiku.

2. Aku mencintaimu karena Aku membutuhkanmu.

Arti :

1. Cinta Monyet.

2. Cinta sebenarnya, karena ketika seseorang benar - benar mencintai.. maka dia pasti merasa membutuhkan.


Jadi.. yang mana pilihan kamu? ^_^

Lelaki yang tidak begitu baik itu..

Tuhan.. bagaimana bisa Engkau membiarkan seseorang yang tidak begitu baik, untuk berdiam terlalu lama dalam pikiranku?
Ini mungkin terlalu lama, Tuhan.

Aku tidak tahu mengapa Engkau membiarkannya terlalu  lama hidup dalam kepalaku.
Sedang bersamanya saja aku kerap merasa takut.

Dia bukanlah orang yang bisa menjagaku tetap dalam kebaikan. Dia mungkin orang yang terlalu mencintai kebebasan. Dan bagaimana bisa dia mampu menjadi imam yang baik buatku kelak?

Tuhan.. mengapa Engkau menyimpannya terlalu lama dalam diriku? Siapakah dia kelak untuk hidupku?

Sungguh Tuhan.. aku hanya menginginkan sebuah jalan yang benar. Aku selalu percaya bahwa apa yang diawali dan dijalani dengan baik, akan berakhir dengan baik juga.

Aku tidak ingin menenggelamkan diriku dalam kehidupan muda mudi masa kini yang begitu mesra.
Entah mengapa aku tidak terlalu menginginkan itu.

Apa aku terlalu konservatif ya Tuhan? Apa aku ketinggalan jaman?

Engkau tahu? Ah.. Engkau tentu tahu. Jauh di dalam lubuk hatiku, aku sangat menginginkan jalan yang suci itu.

Sebuah pertemanan saja, pengenalan yang natural dan berbatas. Lalu berakhir dengan ikatan yang baik. Yang Engkau ridhoi.

Tapi.. bagaimana aku bisa menjalankan itu? Jaman mungkin tidak mendukung.

Tuhan.. Engkau tentu tahu, aku sangat ingin menjadi yang terbaik buat jodohku kelak.

Bisakah aku menikmati pacaranku setelah menikah? Bisakah aku memperoleh jodoh yang baik kelak?

Engkau tentu tahu.. betapa aku menginginkan imam yang baik untuk anak – anakku kelak. Meski tentu tidak sempurna, namun aku berharap setidaknya dia mau dan mampu menegakkan sholatnya. Menyempat – nyempatkan diri mengingatMu sekalipun sibuk.
Aku tidak meminta yang terlalu sempurna Tuhan, sebab aku pun penuh cela. Engkau Maha Tahu segala dosa yang pernah kulakukan. Aku tidak berhak meminta yang sempurna Tuhan

Tapi mengapa Engkau biarkan dia berdiam dikepalaku terlalu lama? Lelaki yang tidak begitu baik itu, siapakah dia untuk hidupku kelak?



Senin, 23 September 2013

Doa

Tuhan... aku tahu aku bukan perempuan yang baik,

Aku penuh cela dan banyak dosa..

Tapi bolehkah aku meminta padaMu seorang jodoh yang baik?

Setidaknya, seorang pria yang bisa menjagaku tetap dalam kebaikan, itu saja.
Cukup.

Bolehkah?

#Nulis

Telah lewat ratusan hari aku mencari.. kini aku tahu,


Aku hanya ingin belajar,

Belajar mencintai dengan benar,


Melalui kamu.

Jumat, 20 September 2013

Hari Jumat KLIWON!!!

Kejadian spektakuler 1 :

Ketika suapan terakhir nasi goreng berhasil masuk ke dalam perutku, tiba – tiba saja tercium bau yang tidak sedap. Hidung kami langsung mengendus – endus dengan saksama.

“ Kayak bau tai kucing ya..,” kata teman kosku buka suara.
Aku langsung berusaha mencari sumber bau. Sepertinya bau itu berasal dari pintu depan. Dan ketika pintu kosan kubuka, benar saja. Seonggok tai kucing berukuran cukup besar, bertengger manis tepat di depan pintu masuk.


Refleks, aku berteriak dan berlari ke kamar. Berharap ada diantara adikku atau temanku itu yang mau membersihkan kotoran tersebut. Tapi ternyata... keduanya justru berlari menyusulku. Tidak ada yang mau mengalah untuk bersih - bersih.


Setelah melewati perdebatan yang cukup alot, pada akhirnya dengan berat hati aku terpaksa mengalah. Berjalan gontai menuju pintu depan. Berbekal masker yang sudah diseprot parfum, air satu ember serta gayung, kubersihkan juga tai kucing tersebut sambil berpikir :


‘Betapa busuknya kucing yang sudah tega mengeluarkan eeknya didepan rumah kami, betapa hinanya kosan kami sampai dijadikan tempat pembuangan eek oleh dia”.

Sungguh, kejadian ini menyebalkan sekali!


Kejadian spektakuler 2:

Ketika waktu mulai menunjukkan hampir tengah malam, kami beranjak tidur. Hujan deras diluar, menambah lelap tidur kami.
*Kupikir, tidak akan ada lagi momen sial lainnya setelah insiden ‘tai kucing’ tadi malam.

Nyatanya.. sekitar pukul empat subuh, teman kos membangunkanku.

“ Ra.. aku gak ngompol lho.. tapi kasur aku basah,” katanya dengan wajah memelas.
Aku yang sudah menduga pasti terjadi sesuatu yang tidak beres, lebih memilih berkata dengan santai,

“ Tidur lagi aja.. ,” kataku sambil menutup wajah dengan bantal lalu melanjutkan tidur.

Pukul lima lewat sepuluh menit, alarm handphoneku berbunyi. Aku segera bangkit dan melemparkan selimut basah yang menyelimuti tubuh.

Waktunya mengepel, KOSAN KAMI BANJIR!!

Aku langsung mengambil ember dan kain pel, sibuk meraup sejumlah air yang terus saja mengalir tanpa henti ke tiap – tiap sudut lantai kosan.

Teman kosku kemudian bangun dan ikut membantu mengeringkan air yang menggenang.
Kulihat sejumlah pakaian bersih (belum sempat dilipat) dilantai sudah basah kuyup. Aku mendengus geli.

“ Ra.. kok masih bisa tidur, padahal kasur sama baju kamu udah basah banget lho?,” kata temanku sambil tertawa.
“ Pengennya pura – pura gak sadar sih, pura – pura banjirnya cuma mimpi. Tapi makin dibawa tidur kok malah makin dingin.. hahaha. Terpaksa deh bangun,” jawabku juga sambil tertawa.


Dari waktu subuh sampai beberapa jam berikutnya, kami sibuk mengepel, menjemur kasur, menjemur baju, menjemur buku, serta benda – benda lain yang ikut terkena air banjir hasil hujan semalam.

                Aku tidak menyangka bahwa hari jumat kami diminggu ini diwarnai hal – hal yang tidak terduga. Sejujurnya setelah tiga tahun mendiami rumah ini, baru kali ini kami merasakan yang namanya ‘BANJIR’ dan juga tamu ‘TAI KUCING’. Apa ini tanda – tanda supaya kami segera cari rumah baru?hmmm...


Ketika aku menceritakan kedua momen tersebut sama teman kelas, respon mereka adalah
“ Gila Ra.. kamu kok nyantai banget sih jadi orang. Kalo misalnya tadi malem tu tsunami, pasti kamu mati duluan,. Udah tau banjir bukannya bangun, malah tidur lagi,”
Lagi – lagi, aku hanya menanggapi dengan tertawa geli.

*Ini Jumat Paling KLIWONNN... sepanjang hidup kami dikosan ini. hahaha




Kamis, 19 September 2013

F0LLB3k Ea X4X4x....

Baru terasa, kalau nge- folbek itu nyatanya penting banget.

Penting, buat menjaga perasaan orang yang udah niat nge-follow kita.
Hmm... kalau misalnya orang gak dikenal yang follow sih gak apa – apa gak di folbek, toh gak kenal juga.

Tapi kalo temen sekampus, sekelas atau satu sekolah?

Kemarin aku nemuin twitter salah seorang teman satu kelas dikampus. Ceritanya, kemarin kami KKN bareng. Dan.. aku bisa dibilang cukup dekat sama pacarnya dia.

Ya..emang sih sebelum kami KKN, aku sama temenku itu gak terlalu dekat. Kami cuma ngobrol kalo ada perlu yang penting – penting aja.
Tapi selama KKN, ada beberapa momen kebersamaan yang ‘seharusnya’ mendekatkan perasaan kami sebagai ‘teman’.
Ditambah lagi, aku ‘bisadibilang’ teman curhat pacarnya dia.

Dan.. dengdengdeng! Pas kemarin aku coba Follow dia, seharian aku tungguin. Udah ku-mention segala, supaya dia mau folbek.

Seharian juga aku ngeliatin status twit dia berseliweran. Tapi kok gak difolbek – folbek juga?
Bukan maksud ngarep banget supaya lebih dekat sama dia sih. Cuma ya.. namanya kenal, akan lebih baik kan kalau silaturahmi nya bisa semakin erat?

Tapi mungkin, dia gak ngerasa hal yang sama kayak yang aku pikirin. Atau mungkin aku gak cukup penting sebagai ‘teman’ buat dia.

So.. karena merasa gak terlalu dianggap, malam ini aku resmi ‘Unfollow’ dia.


Males ngadepin orang yang un-respek kayak gitu. Agak labil, ngefek bikin labil juga jadinya. L



Rabu, 18 September 2013

Kita

Kita lucu ya...

Masing - masing saling memperhatikan, dari jauh saja.


Tanpa berbuat apa - apa.

Tapi kita saling memperhatikan.

Entah apa maksudnya.

Selasa, 17 September 2013

Pria Angin

Adaptasi #FromKandela(a.blog)


Aku hanya diam, memperhatikan Vento. Ia merapikan serpihan gelas pecah yang berhamburan diujung kakiku.

“ Kenapa kamu tidak pernah berubah? Selalu semborono. Cobalah anggun sedikit,”

“ Seperti Ges?,” serangku.

Vento mendongak. Memasang ekspresi kecut.

“ Jangan mulai lagi Alba..,”

Kutarik napas dalam – dalam. Kapan dia bisa melupakan gadis itu? Ges toh sudah jauh – jauh hari selingkuh, meninggalkan Vento. Kenapa Vento bersikeras, masih saja mengharapkannya? Gadis itu sudah bersuami, dasar bodoh!


“ Kuajak kau jalan – jalan..,”

Vento menggenggam tanganku, menarikku meninggalkan cafe. Kami berjalan menapaki hamparan pasir putih. Sesekali ombak datang dan menggelitik kaki kami yang telanjang. Diujung sana, matahari mulai menguning.. sebentar lagi akan tenggelam di telan laut.


“ Sudah berapa lama kita bersaudara?,” ujar Vento diantara deburan ombak.

“ Sepanjang umur kita, sepertinya..” kataku singkat.

Kami berdua duduk dihamparan pasir, dekat..bahkan terlalu dekat dengan laut hingga seluruh celana kami basah diterpa ombak. Tapi kami tidak peduli, ini menyenangkan. Sudah lama sekali kami tidak melakukannya. Kupenuhi paru – paruku dengan udara yang asin.


“ Hmm.. maukah kau berjanji padaku, Alba?,” Vento menatap mataku dalam – dalam.

Sungguh.. aku selalu ingin tenggelam dalam mata itu. Jika saja dia mengizinkan. Jika saja.. ah sudahlah. Aku mendengus sedih.

“ Apa?,” jawabku singkat.

“ Kamu harus berbahagia, walau tanpa aku...,” katanya lagi.

Lalu dadaku tiba – tiba menjadi sesak, mataku memanas.. butir – butir bening pun jatuh dari kedua bola mataku. Kugigit bibirku kuat – kuat.

“ Apa aku kurang bisa mencintaimu, Toto?,”

Aku menangis. Menutup wajahku dengan kedua tangan.

“ Alba ingat.. ketika Mamamu dan Papaku tinggal bersama dulu, mereka bilang apa? “

Aku menggeleng.

“kita ini saudara. Selamanya harus tetap seperti itu...,”

 Vento mengelus lembut puncak kepalaku. Sesuatu yang selalu ia lakukan jika aku sedang menangis. Biasanya dengan begitu tangisku akan langsung reda. Tapi sepertinya tidak untuk kali ini.

“ Tapi kau tidak perlu seperti ini...,”

Vento memandang kepada matahari di kejauhan.

“ Aku tidak bisa mencintai gadis lain Alba.. tidak. Cuma dia.,”

Vento pun beranjak meninggalkanku, langkahnya cepat menghampiri sesosok pria tegap yang sudah menunggunya di tepi. Vento menyeringai, lalu mengecup mesra pria tersebut.


Aku berusaha tertawa, tertawa melihat keanehan hidup Vento sekarang. Dia bahkan lebih memilih hidup bersama pria tersebut. Vento bodoh! Bodoh sekali!! Haruskah hidupnya sia – sia hanya karena seorang gadis?

                Kulihat matahari. Bola emas itu telah menggelinding masuk kedalam laut. Menyisakan kegelapan yang menyeruak pada hatiku. Aku kembali mengingat percakapanku dengan Mama, satu tahun yang lalu. Sebelum Mama pergi..

“ Alba.. itu artinya fajar. Dari bahasa Italia. Dan Vento.. adalah angin. Kamu harus ingat Alba! Angin tidak pernah hadir saat fajar. Sekalipun ada, dia hanya hinggap sebentar. Sebab angin, tidak pernah berdiam. Dia akan pergi kemana pun dia suka. Kamu tidak akan bisa mencegahnya..,”

Aku mendengus. Inikah arti dari semua perkataan Mama? Fajar tidak akan pernah bisa memeluk angin? Lalu siapa yang patut aku nantikan? Matahari kah?


~...~

#FromKandeLa(a.blog)

Jadi ini rasanya jatuh cinta pada angin.

Sudah ratusan hari, aku merengkuhnya dengan kedua tanganku.

Berusaha keras menangkapnya, mengumpulkan gas-gas tersebut, lalu menyisipkannya ke dalam hati.

Nyatanya, dia tak pernah ingin kugenggam. Tak pernah ingin kugapai.

Lalu, dia kabur. Beranjak pergi tanpa permisi.

Yang ada, dia malah mengelilingiku. Mengoleksi debu, lalu membubuhkannya ke dalam mulutku. Hingga aku tersedak. Hingga aku menyesak. Lantas, dia membuang debu di sela-sela bola mataku, sampai tetesan air pun berebutan keluar dari rumahnya.

Tapi, tetap saja, setelah sejauh itu, dia meletakkan perih di sela hatiku. Angin tak pernah merengkuhku balik. Dia membiarkanku menyapa jeda, mengaguminya, lantas berlalu.

Dengan bodohnya, aku masih di sini.
Berusaha merengkuhnya.
Atau sedikitnya, menyentuhnya.
Menyentuh ingatannya.







Senin, 16 September 2013

Lovely Sista

Pagi ini, aku agak melankolis. Entah kenapa melihat adik sarapan pagi dengan masakanku, itu rasanya bahagia sekali. Aneh, padahal kemarin – kemarin dia juga selalu sarapan pagi dan aku yang menyiapkan.


Hmm...
Apa ini efek dari kebanyakan membaca novel? Tidak tahu.


                Yang jelas aku sadar, bahwa ada kebahagiaan tersendiri setiap kali sempat bangun pagi dan memasakkan sarapan untuknya. Yah.. walaupun masakanku biasa saja. Tapi melihatnya tidak mengeluh kelaparan, itu sudah lebih dari cukup.


                Pagi ini, aku bergegas ke toko sayur, membeli beberapa bahan masakan untuk sarapannya. Pukul delapan, segalanya harus siap. Jika tidak, sudah bisa dipastikan dia akan kekampus dengan keadaan kelaparan. Dia tidak suka repot – repot membeli sarapan di warung, itu yang jadi masalah. Masak apa saja yang cepat dan tidak repot. Akhirnya, kuputuskan untuk menyiapkan sayur sawi bumbu bening dan tempe goreng. Sederhana saja.


                Beberapa teman pernah bilang, bahwa sebagai adik terkadang dia terlalu banyak meminta. Kadang aku juga merasa kalau dia terlalu manja. Hanya saja, itu membuatku merasa dibutuhkan sebagai kakak.


                Pernah suatu ketika, saat dia minta dibelikan baju kuliah. Kupenuhi permintaannya, lalu dia malah bertanya ‘Kakak gak beli juga?,’

kujawab ‘uangnya cuma cukup buat beli satu setel buat kamu, kalo beli dua setel entar kita gak makan’.

Kalau sudah begitu, biasanya dia akan bersikap alay

‘ Kakak kok perhatian banget? jadi gak enak. Tapi gak usah deh, lain kali aja belinya..’ putusnya.

‘Ya udah kalo gak mau beli, aku aja yang beli. Udah ditawarin gak mau,’

Gantian aku yang mulai sibuk memilih - milih baju. Tidak benar – benar berniat membeli, hanya  sekedar menggodanya.

‘ Tapi bajuku kekampus cuma sedikit. Aku juga mau dong beli.. ya udah, aku beli deh. Kakak kan baju nya udah banyak..,’

Kilahnya kemudian. Aku cuma tertawa.

Terkadang dia mencoba mengalah terhadap keinginannya sendiri dan aku sangat bersyukur untuk itu. Semua karena Ibu yang selalu mengajarkan kami, untuk mendahulukan kepentingan pihak yang lebih butuh. Untuk saling mengalah dan tidak selalu ingin memenangkan ego masing – masing.


Kalau sudah begitu, biasanya aku jadi terenyuh sendiri. Beginikah bahagianya memiliki saudara?  

                Sering aku berpikir, rugi sekali orang – orang yang ditakdirkan memiliki saudara tapi malah tidak pernah saling bertegur sapa dengan saudaranya. Atau.. kasihan juga melihat orang – orang yang terlahir sebagai anak tunggal. Mereka tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya ribut dengan adik. Tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya dimarahi kakak, tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya mendengar adik merengek – rengek meminta sesuatu.


Fiuh.....
Aku tidak menyangka,
                Kebahagiaan nyatanya bisa saja muncul dari hal – hal kecil, bahkan melalui sarapan sederhana di pagi ini. 

:’)


               



Minggu, 15 September 2013

Pilihan

Mengambil KEPUTUSAN seTEPAT dan seCEPAT mungkin adalah pilihan yang paling TEPAT agar bisa segera keluar dari ‘KETIDAKJELASAN’ keadaan.

Jelas, setiap pilihan punya resiko sendiri – sendiri.

Terserah kamu,
memilih menunggu,

meninggalkan,

atau bahkan tetap bertahan dalam ketidakjelasan perasaan.


Stop ke-lebay-an Kepo Yuk?

Memiliki hubungan dekat atau bahkan terlalu dekat dengan orang lain, seringkali akan berdampak pada ‘ke-soktahu-an’ kita yang semakin menjadi – jadi.

Setuju gak?


Misalnya saja,
Seringkali aku dibuat kesal sama ulah teman atau saudara yang seolah – olah ‘lebih-tahu’ tentang kehidupanku daripada aku sendiri.

Sering mereka bilang ‘aku tu tahu banget sama kamu, gimana kamu aku tahu, ‘
Nah lho.. yang menjalani hidup siapa coba? Kok bisa dia yang lebih tahu tentang aku ketimbang aku sendiri? -_-

Beralasan sih... mungkin ke-soktahu-an timbul dari rasa akrab dan rasa ‘memiliki’ yang ada setelah interaksi yang cukup lama.
Walaupun sebenarnya tetep aja.. harus diingat nih, setiap orang punya “ruang pribadi” nya masing – masing.
Yang sama keluarga aja seringkali tidak mau dibagi.. apalagi sama teman? Atau juga pacar.

Ruang pribadi itu tidak perlu diusik, kalau yang bersangkutan tidak mau diusik. Menurutku, ruang pribadi itu bisa jadi seperti rumah tempat berlindungnya ‘ego’. Yang namanya ‘ego’ jelas bukan hal yang bisa dibagi kan? Namanya aja ‘ego’, jelas selalu pengen diselamatkan ‘empunya’ dari campur tangan orang lain.


Sadar diri aja lah kita ... jangan sampai kelewat batas, terlalu ‘kepo’ sama kehidupan pribadi orang – orang terdekat.
Sebab bisa jadi keengganan membagi ‘cerita’ bukan karena kita sudah tidak dianggap, tapi lebih karena tidak membagi ‘ruang pribadi’ akan membuat dia merasa lebih nyaman.


So.. masa iya kita mau bikin orang terdekat jadi gak nyaman? Mari stop ke-lebay-an kepo! :P




Sabtu, 14 September 2013

Begadang.

Pagi pemirsa!


Sekarang udah jam 00.48, aku belum mau tidur.


Lagi nungguin... (gak mau ngasih tau wekk ) hahaha. #abaikan.initidakpenting


Satu hal yang mau disampaikan, setelah panjangnya perjalanan di hari kemarin. Adalah bahwa..


'Untuk beberapa hal, kita tidak perlu terlalu jujur. Karena kadang, terlalu jujur malah bikin kikuk'.


Iya deh..gak bohong. Coba pikir sendiri lah, apa 'hal' yang dimaksud itu. Ya.. terserah kamu, tergantung pemahaman kamu masing - masing.

Ngomong - ngomong, Raisha kok cakep banget ya.. pengen punya anak gitu nanti.


Berarti, harus cari suami ganteng. #inipenting.



Oh iya.. lumayan gak sih tampilan baru blog-ku?  biar gak bosen. :)


Udah ah.. bye! :*


Jumat, 13 September 2013

"Virus-Vicky"

Udah pada lihat tayangan di TV kan?

Si artis dangdut : Zaskia Gotik : ditipu sama tunangannya ( sebut saja Vicky ). Bla bla bla..


Dan beberapa waktu terakhir, bersamaan dengan kesibukanku mantengin twitter, facebook, web berita gosip dan lain sebagainya...

Aku mendapat kesimpulan bahwa kayaknya virus Ke-Vicky-isasian udah menyebar ke seluruh penjuru Indonesia Raya.

Alkisah.. (buat yang belom tau) Vicky itu punya kebiasaan sok 'intelek' dengan kerap menggunakan istilah formal dalam dialog sehari - hari.

Hasilnya.. jadi agak terdengar aneh.


Sesungguhnya dan sebenarnya, ke-aneh-an Vicky ini tidak terlalu penting untuk dibahas secara berlebihan.

Karena Vicky memang bukan tokoh "penting"  (CATAT)


Kalo buat lucu - lucuan sehari dua hari sih gak apa - apa.

Tapi kalo udah keseringan dibahas, ya jadi basi juga.



Ini sekarang malah sebagian besar orang - orang di media sosial pada latah, giat posting tulisan bernada 'Vicky'.


Bawaannya jadi eneg, kan?

Kamis, 12 September 2013

"Pesan"

Sapa menyusup ragu,
berusaha mencerna dengan jiwa mana dia kini bercengkrama

Sapa merangkak perlahan,
mengetuk - ngetuk dinding kesadaran..


Benarkah jiwa melumat suara yang kerap ia sajikan?

Adakah sapa didengarkan kala malam bergerak bosan?

Wus.. angin menderu,


Hening.

Rabu, 11 September 2013

Periksa gak ya?

Oke..

Informasi yang kudapat tadi malam, nyeri di bagian dada sebelah kiri bisa jadi disebabkan oleh :

1. Gangguan Jantung ( biasanya disertai keringat dingin dan berdebar - debar )
Sejauh ini, aku gak mengalami hal ini.. jadi mungkin tidak.

2. Gangguan paru - paru
( agak khawatir karena di daerah sini polusi udaranya cukup tinggi )

3. Ganggun pencernaan
( Yang ini yang paling sering kualami )

Tapi.. untuk menuju klinik dan periksa, rasanya berat sekali. Takut dan malas.

Periksa gak ya ?

:(

Selasa, 10 September 2013

Takut

Denyutan nyeri yang sering kurasakan di area sekitar jantung, kian hari kian terasa.

Awalnya, nyeri itu hanya datang sesekali saja. Tapi sekarang semakin sering.. dalam beberapa hari terakhir, aku bahkan merasakannya setiap hari.

Sakit apa ini? aku takut. Takut memeriksakan ke dokter, takut mengetahui jikalau mungkin ini sakit serius.

Terlalu takut..




Senin, 09 September 2013

??

Cinta itu apa?


Kesepakatan saling 'sempurna'

atau

Kesepakatan saling 'menerima'

??

Minggu, 08 September 2013

Apa itu 'Kesetiaan'?

Selamat malam!

Menurutmu, apa itu 'kesetiaan'?

Diam, menunggu sambil berdoa akan takdir terindah dari Tuhan

Atau..

Mengejar, jatuh, mengejar.. berlari hingga mendapatkan, meski belum tentu berjodoh?

Mana yang lebih baik,

Menunggu hingga dia bersedia dicintai.. atau mengejar hingga dia mau mencintai, hingga sempat memiliki walau akhirnya tidak berjodoh??

Mana yang kamu pilih?

Kapan Move On?

Beberapa orang terkadang lebih memilih menumpuk harapannya pada seseorang di masa lalu..

Dan terus saja berharap bahwa di masa depan, orang itu akan kembali dengan membawa kebahagiaan baru.

Kebahagiaan yang dulu sempat terpotong karena perpisahan.


Tapi, apakah kamu lupa.. kalau dia lah yang dulu memilih pergi dan meninggalkan luka untukmu??

Lalu kenapa harapan itu harus terus disimpan?

Sabtu, 07 September 2013

Kenapa tidak kamu buang saja harapan itu?

Bukankah harapan adalah penyambung kisah di hari depan?


Tapi.. mengapa harapan milikmu terlalu besar untuk kusimpan sendirian??

Lelah rasanya, sungguh.

Mengapa tak bisa melihat yang lain dan bukan aku?


Aku ingin punya hidupku sendiri, harapanku sendiri.


Bisakah mencari yang lain?

Tidak perlu kamu diombang ambing harapan kabur seperti ini.

Tidak perlu.. nanti kamu sakit. Mengerti??


Bisakah cari yang lain??

Jumat, 06 September 2013

6-9-13

Morning!!


Lagi - lagi, cuaca mendung hari ini. Gerimis jatuh tanpa henti sejak subuh tadi. Enak sekali kalau dihabiskan dengan bergulung dalam selimut.

Tapi hari ini ada jadwal kuliah. Agak malas bergerak.

Ke kampus gak ya??? masih jam 1 sih kuliahnya. Tapi.. hahaha. Liat nanti aja lah.

Rabu, 04 September 2013

Untuk Jodoh

Selamat pagi jodoh!


Laporan nih.. hidungku agak bermasalah pagi ini. Mungkin akan pilek, tapi mudah - mudahan cuma alergi
debu.

Beberapa hari ini, ditempatku dilanda mendung dan hujan. Beberapa kali juga mati lampu.

Jemuran bertebaran di mana - mana.

Bagaimana denganmu disana? apa disana juga sering hujan?

Jaga kesehatan ya! baik - baik disana. ^_^

Senin, 02 September 2013

Tuan E.D

Kepada Tuan E.D

Tuan.. bagaimana kabar tuan? Apa tuan masih kesepian, selepas ditinggal nyonya, bersuami lagi?

Tuan E.D, saya tahu tuan begitu kesepian. Mengapa tuan mengaku begitu kuat, tuan terlihat menyedihkan tahu?

Tuan mencoba mencari penghiburan dengan wanita – wanita disimpang jalan. Tuan tahu? Itu hanya akan melelahkan tuan. Kaki itu akan pegal, berjalan kesana – kemari tanpa tujuan.

Tuan E.D, jika tuan masih mengharapkan nyonya.. mengapa tak tuan kejar saja dia?
Jika Tuan yakin bahwa nyonya adalah pilihan terbaik, mengapa tak tuan nantikan dia?
Mengapa tuan berkeliling saja?

Tuan terlihat linglung, Tuan tahu?
Tuan tampak begitu bingung..


Tuan E.D.. kata orang bijak, jodoh harus ditangkap, baru bisa menjadi takdir.

Jika tuan merasa hampa saat nyonya tiada.. Mengapa tak tuan segerakan saja untuk kembali padanya?


Percayalah Tuan E.D .. cinta itu selalu membahagiakan.


Jika kebahagiaan tuan ada pada nyonya, mengapa tak digapai saja? Mengapa harus meratap lama?

Mungkin nyonya memang milik tuan semata, lelaki itu hanya meminjam sebentar saja.

Kembali, jika memang disana rumah Tuan.


Saya ingin melihat tuan berbahagia. Bersama jodoh tuan, tentu saja.


#salam saya, pengobat luka.



Minggu, 01 September 2013

For U

Kamu pikir cinta seperti game? perlu trik - trik?

Kenapa tidak disederhanakan saja? aku suka kamu, titik. Bukankah cinta memang begitu sederhana?

Kita saja yang terlalu rumit memahaminya.