Aku punya cerita, tentang seorang
sepupu perempuan yang entah mengapa sepertinya sangat menikmati perannya
sebagai ‘ Piala Bergilir ‘. Katakanlah sepupu perempuanku itu bernama Essy.
Singkatnya seperti ini :
Essy berpacaran dengan Farel,
kemudian keduanya putus. Beberapa waktu kemudian Essy sudah asik pacaran dengan
Kevin, teman dekat Farel.
Entah mengapa skandal yang
mendera Essy ini justru malah sangat mengganggu pikiranku.
Aku mengenal Kevin, karena dia
adalah ‘ X ‘ dari teman dekatku. Jadi sedikit banyak, aku cukup tahu perangai
Kevin. Kevin bukanlah pasangan yang baik, terlebih untuk sepupuku.
Dan..sejujurnya ada sedikit rasa
tidak rela, melihat sepupu justru terjebak dengan laki – laki yang sama.
Aku tidak bisa melihat poin lebih
Kevin dibandingkan Farel. Kevin bukan tipe laki – laki setia, dia cenderung
bertingkah.
Jadi miris rasanya, melihat Essy
sekarang malah tergila – gila pada Kevin.
Terjadi perubahan besar dalam
gaya pacarannya. Jika dengan Farel dulu, Essy selalu diantar dan dijemput. Tapi
dengan Kevin, ia tampak dengan senang hati berkunjung ke kosan Kevin setiap
pagi, siang, sore, bahkan malam hari. Sekalipun ia harus naik angkot untuk
menuju kesana.
Entah apa yang bisa membuatnya menjadi segila
itu.
Sejujurnya aku miris, mendapati
dia yang tampak tidak bisa menahan diri. Padahal yang terlihat bagiku, Kevin
toh Tidak ‘ Semenakjubkan ‘ itu. Dia tidak tampan, tidak keren, tidak baik,
tidak alim, jadi apa yang dilihat Essy dari Kevin?
Entahlah.. tapi yang pasti
sekarang aku kecewa pada sepupuku.. dia malah terlihat bahagia, meski sudah
menciptakan skandal besar, yang jadi perbincangan anak – anak satu komplek. Ia justru
terlihat bangga, berhasil merusak hubungan pertemanan Kevin dan Farel yang
sebelumnya terjalin dengan baik.
Entahlah..mungkin setiap orang
memahami ‘rasa’ dengan cara- cara yang berbeda. Terkadang terlalu banyak orang
yang tidak perlu berpikir terlalu banyak dalam memutuskan sesuatu.
Entahlah..aku toh tidak punya hak
untung mengatur – ngatur hidup Essy, dia sudah cukup dewasa untuk mengerti
tentang keputusan yang dia buat.