Sekian waktu selalu menaiki angkutan
umum, membuatku (akhirnya) mampu menciptakan sendiri klasifikasi tipe – tipe
penumpang.
Ada beberapa tipe penumpang yang
selalu ditemukan dalam angkutan kota, tipe – tipe tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Tipe ‘Lapak Milik Masing – Masing’
Tipe ini selalu
cuek dengan keadaan orang sekitar. Ia tidak suka mengobrol, dan hanya menyumpal
telinganya dengan earphone, menarikan jari di atas keypad handphone, atau
mencoba membaca buku. Hal yang paling garing dilakukan oleh tipe ini adalah
memperhatikan pemandangan dari jendela mobil.
2. Tipe ‘Sodara’
Tipe ini
biasanya didominasi oleh kalangan Bapak – Bapak dan Ibu – Ibu ( Lebih sering
Ibu – Ibu). Tipe ini suka sekali mengobrol dengan orang di sebelahnya atau
disekitar bangkunya. Dia biasa menceritakan apa saja kepada lawan bicara, mulai
dari pekerjaan, anak, suami, atau Bahkan Neneknya anak – anak. Jadi jangan
heran jika hanya dalam waktu satu jam, kamu seakan – akan sudah kenal lama
dengan orang tersebut.
3. Tipe ‘ Mobil Punya Gue’
Tipe ini
biasanya didominasi oleh kalangan cewek – cewek mahasiswa atau Ibu – Ibu
rempong. Tipe ini biasanya terdiri dari beberapa perempuan yang secara
kebetulan bertemu di dalam angkutan, atau memang sengaja pergi jalan rame –
rame. Mereka memiliki kecenderungan untuk mengobrol dengan volume suara yang
cukup besar sehingga orang lain yang tidak ikut pembicaraan pun mampu mendengar
(dan berargumen dalam hati) tentang topik pembicaraan mereka. Nah, kebiasaan
paling jelek dari tipe ini adalah ketika ada seseorang penumpang di dalam mobil
yang melakukan tindakan kurang menyenangkan (misalnya turun dengan membayar
ongkos yang kurang, atau salah satu penumpang terlihat jorok, atau salah satu
penumpang terlihat kurang banyak membawa barang padahal sedang pergi jauh),
mereka akan berbisik – bisik setelah si penumpang tersebut turun. Biasanya ‘pembahasan’
mereka bisa berlangsung sekitar lebih dari lima menit, plus ditimpali oleh
supir angkutan. Ckckckkck
Aku pernah
di-rese-in sama tipe ini. Pada waktu itu, aku dalam perjalanan dari Palembang
ke Bangka. Nah, karena aku lagi males banget bawa barang banyak, jadi aku sama
sekali gak bawa koper. Aku hanya membawa dua kantung kresek yang berisi salak
beberapa kilo dan di kantung yang satunya berisi baju beberapa helai. Ketika
aku turun dari mobil, beberapa Ibu – Ibu tampak berbisik – bisik,
‘ Kok dia gak
bawa koper sih? Cuma kantong aja?,’
Pada waktu itu,
aku cuma bisa geleng – geleng kepala.
Lha, emang apa
masalahnya kalo aku gak bawa baju dan cuma bawa kresek doang? Masalah ya buat
dia? Rese banget kan? Ckckck
4. Tipe ‘Bos Besar’
Tipe ini yang
ini lebih nyebelin dari tipe ‘Mobil Punya Gue’. Tipe ini punya kecenderungan
’suka memamerkan harta kekayaan kepada orang yang baru ia temui yang entah
harta tersebut ada atau tidak’. Tipe ini biasanya didominasi oleh kalangan
Bapak – Bapak yang bahkan rela meletakkan handphone mereka pada sarung di belt
agar terlihat kalau mereka punya handphone (Hewww!!!). Pada beberapa detik
pertama, mereka akan menegur teman di sebelahnya, kemudian mulai bercerita.
Beberapa menit awal dia akan bercerita mengenai tujuan perjalanannya, kemudian
baru merembet ke riwayat harta yang dia punya.
Misalnya, dialognya seperti ini:
“ Iya, jadi saya
ini mau mengunjungi anak saya. Kebetulan anak saya kuliah kedokteran Pak di
Unsri. Iya.. waktu itu saya masukin dia kuliah, uang pangkalnya itu sekitar
seratus juta. Belum lagi uang bulanannya biasanya lebih dari lima juta”.
Itu contoh ya...
Aku pernah
bertemu tipe ini beberapa kali. Aku jarang terlibat pembicaraan dengan mereka
dan hanya satu kali pernah berbincang dengan tipe ini. Pada waktu itu, aku lagi
di kapal. Dan setelah beberapa puluh menit mengobrol, tiba – tiba si Bapak
ngomong:
“ Sepupu saya
ada yang jadi Camat di Bangka Ada yang
jadi Kepala Badan Bla bla bla...”
Aku cuma manggut
– manggut aja. Aku cuma mikir sih, trus kalo aku tau sodara si Bapak jadi
pejabat, bakal ngaruh gitu sama kehidupan personalku? Lagian, aku juga punya
kelesss sodara pejabat, cuman ya gak mesti dikabarkan kepada seluruh dunia. Kan
bukan aku juga yang jadi pejabat, ngapain repot? Dibagi gaji juga enggak, Capek
deh! -_-
Tapi tipe ini
juga punya sisi baik lho! Karena dia ngerasa dia ‘bos besar’, biasanya mereka
suka bayarin ongkos teman bicaranya (aku belum pernah dibayarin sih, hahaha).
Jadi kalo kalian
mau naik gratis turun gratis, baik – baiklah sama tipe ini, ya!! J
5. Tipe ‘Ratu’
Tipe ini sering
menimbulkan efek menjengkelkan bagi orang lain yang kebetulan satu bangku
dengannya. Aku beberapa kali bertemu dengan tipe ini, dan setiap kali ketemu
bawaannya tu pengen banget jambak rambut si ‘Ratu’.
Gini ya.. tipe
ini biasa punya kecenderungan menganggap dia yang paling berhak atas tempat
yang luas dan nyaman di dalam mobil. Tipe ini seakan – akan berpikir bahwa dia
bayar ongkos 50 ribu sedangkan yang lain cuma bayar 10 ribu. Nyebelin banget
deh!
Pada suatu waktu
dalam perjalanan pulang ke kos, aku dan seorang temanku dideretkan dalam satu
bangku dengan si ‘Ratu’. Kami duduk di dalam avanza di bangku paling belakang.
Kebetulan, tubuh temanku ini agak tambun. Jadi udah jelas bahwa dia membutuhkan
tempat duduk yang lebih luas daripada aku dan si ‘Ratu’ (dia lumayan kurus).
Tapi siapa sangka
ternyata si ‘ Ratu’ yang sok cantik dan sok manja ini malah bertingkah
menyebalkan. Kulihat di membawa beberapa kantung belanjaan dan tak dinyana dia
malah meletakkan satu kantung belanjaan yang berisi sepatu di atas jok mobil.
Kalian bisa
bayangin kan? Bangku belakang itu udah gak terlalu luas dan udah ditambah
dengan temenku yang butuh tempet luas, dan ditambah dengan kantung sepatu si’
Ratu’. Cobalah tarik kesimpulan, bagaimanakah posisiku pada waktu itu? -_-
Sepanjang
perjalanan, aku dan temanku (asli banget) jadi sempit – sempitan. Aku bahkan
ngirimin sms ‘keluhan’ ke temenku (padahal dia cuma duduk di sebelah) saking
sebelnya aku sama cewek itu. Iya kan? Gak tau diri dan gak perasaan banget!
Dikiranya kantong sepatu dia ikutan bayar ongkos apa? emang tu sepatu punya
pantat juga, ha??????
6. Tipe ‘Down-To-Earth’
Tipe ini biasanya
didominasi oleh kalangan Ibu – ibu, walaupun kadang ada juga Bapak – Bapak dan
sesekali mahasiswi. Tipe ini memiliki kecenderungan suka menceritakan kehidupan
mereka yang sederhana kepada penumpang lain. Biasanya, tipe ini suka memancing
lawan bicaranya untuk juga membicarakan kehidupan sulit mereka. Tipe ini suka belajar memahami
kesulitan lawan bicara, dan akhirnya mengajak si lawan bicara untuk menyikapi
segala sesuatu dengan sikap ‘nrimo’. Tipe ini gak rese, dan lebih sering bikin
adem suasana.
Pada setiap kesempatan, aku
biasanya menjadi tipe ‘lapak milik masing – masing’ karena aku gak suka
menggangu ataupun di ganggu orang lain.
Kalaupun aku bertemu dengan
beberapa tipe menyebalkan seperti di atas, aku lebih suka diam dan mengoceh
dalam hati.
Aku paling suka bertemu dengan
tipe ‘Down-To-Earth’ karena mereka umumnya membawa banyak sekali pelajaran
hidup.
So, kalian suka ketemu yang mana?
Suka jadi yang mana?
Ada tipe lain yang gak masuk
klasifikasi kah?
Kalo belom masuk, kamu bisa
tambahin sendiri ya! J