Selasa, 31 Desember 2013

Resolusi

Resolusi ya? 2014?

1.       Pengennya tahun depan sholatnya tambah rajin, gak ada lagi solat wajib yang ketinggalan (kecuali pas lagi datang bulan), pengen nyempetin diri solat malem lebih sering (entah kenapa akhir – akhir ini penyakit molor bertambah parah, L).
2.       Pengen khatam al quran 12 kali dalam satu tahun 2014. Kalo bisa sih lebih dari itu.. hehehe
3.       Bisa bawa motor. hahahaha
4.       Skripsi lancar, jadi bisa wisuda di bulan Mei atau Juni, aminnnnnnnnnnnnnnnn.
5.       Dapet kerjaan keren dengan gaji yang ‘mensejahterakan’. Ixixixiixi
6.       Setelah dapet kerja, aku akan mulai menabung untuk ke Paris. J
7.       Mencoba peruntungan dengan berwirausaha, sambil kerja tentu saja. Semoga iklim mendukung. Bersemangat!!!!
8.       Kuliah lagi dongggggg... Pasti! Mungkin aku bakal ngambil kuliah D3 bahasa Indonesia, atau mungkin juga nyobain jurusan yang lain. hehehe
9.       Nerbitin buku kumpulan puisi. AMINNNNNNNNNNNNNNNNN. Yuhuuuuuuuuuuuu.

Udah, itu semua resolusi paling keren buat tahun depan. Semoga semuanya bisa tercapai. BERSEMANGAT!!!! J


Jumat, 27 Desember 2013

Mengapa?

Aku di cap : mulai belajar jadi teroris,

Sejak mulai sedikit memanjangkan hijab dan mencoba memakai rok panjang.

Ingin rasanya berteriak di wajah mereka: " Seharusnya hijab memang begini!!! "




Dan aku pun mulai dikucilkan dikosan, mulai disinggung - singgung sebagai calon 'Jilbaber'.

Mulai disinggung - singgung bahwa aku sudah berubah, bahwa mereka tidak terima terhadap perubahan ini.

Mulai disinggung bahwa sekarang aku jadi sok alim, mentang - mentang ikut pengajian setiap selasa.

"Pasti dicuci otak sama Mbak - Mbak di mushola", kata mereka.



Mengapa????? Apa salahnya belajar lebih baik?


Bukankah kami sama - sama muslimah?

Bukankah Allah kita sama?

Mengapa??





Rabu, 25 Desember 2013

Potongan #Sepucuk Surat Untuk Cinta

Akan ada hari.. ketika gerimis menjadi hangat, dalam sekeping rasa yang kita bagi berdua.
Akan ada hari.. saat mataku berbinar manja, mengecup teduh rindu pada wajahnya.
~*~



Aku berjanji akan mencintaimu lebih lama,
Bertahan denganmu dalam segala cuaca.

~*~

Selasa, 24 Desember 2013

Batas

Aku melayang, kurasakan kakiku tidak benar – benar menginjak bumi, sedang langit tampak begitu jauh dari jangkauan. Kemana aku hendak pergi? Kemana seharusnya aku pergi?

Beberapa tangan – tangan pemurah mencoba membimbingku, menuju arah yang mereka mau... Tapi, aku merasa asing. Siapakah tangan – tangan itu? Peduli apa mereka tentang tubuhku?


Maka, aku memilih untuk tidak ikut. Membiarkan saja tubuhku melayang – layang pada ambang batas. Kulihat cahaya di atas sana begitu menyilaukan. Kulihat, dibumi sana tangan – tangan mencoba menggapaiku dalam genggaman. Sejujurnya, aku takut pada tangan – tangan itu. Aku ingin mereka pergi. 

Rencana

Skripsiku belum rampung, dan aku bahkan mendapat nilai D untuk mata kuliah Komunikasi Administrasi kemarin.
Tapi entah mengapa aku tidak terlalu memusingkan hal itu. Hahaha

Aku mungkin tipe orang yang tidak suka memusingkan masa lalu, karena hal itu sudah lewat.
Kupikir...
Skripsi itu bisa kulanjutkan di awal tahun 2014, dan nilai Komunikasi Administrasi itu mungkin masih bisa diperbaiki, andai nilai itu tetap D pun, mungkin aku tetap tidak mau ambil pusing.
(Aku sudah memutuskan untuk tidak terlalu ambisius lagi mengejar nilai, karena ternyata selama ini hal itu sangat membebani pikiranku).

Saat ini, pikiranku sudah penuh dengan rencana – rencana masa depan yang menyesaki kepala.
Aku tahu.. aku akan memulai masa depanku dengan sebuah rencana kecil. Seperti mulai menabung. :D
Aku tahu aku selalu ingin ke Paris. Dan sejak bertahun – tahun yang lalu, aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk menabung sedikit demi sedikit agar aku benar – benar bisa menghabiskan liburan disana.
Hmm.. mungkin aku bisa menyisihkan 300 hingga 400 ribu dari gajiku setiap bulannya nanti untuk biaya liburan.
Aku tahu mungkin butuh waktu lama hingga tabungan itu benar – benar cukup untuk ke Paris.

Mungkin butuh waktu beberapa tahun. Tapi itu bukan masalah... :D

Jumat, 20 Desember 2013

"Sepi"

Perasaan itu yang terlalu sering datang dalam hidupku.

Sepi.. itu perasaan yang sangat tidak enak.

Kadang malah memaksa air mata untuk keluar, padahal aku toh merasa tidak punya problem yang terlalu berat.

Hanya tiba - tiba sering merasa sepi, itu saja.


Jumat, 13 Desember 2013

Dongeng Cinta dan Rindu dari Negeri 'Lot'

Apa kamu pernah mendengar sebuah dongeng tentang Negeri ‘Lot’?
Biar ku ceritakan kisahnya...


                Negeri Lot adalah sebuah negeri yang aneh. Letaknya di dataran paling rendah di muka bumi. Negeri tersebut seperti terbentuk dalam sebuah ceruk yang dalam di dasar bumi. Jarak negeri itu sangat amat jauh dari langit. Maka tidak heran, jika semua orang di negeri Lot selalu berharap untuk bisa menyentuh langit. Konon katanya, di dalam langit itu ada pintu menuju surga,.. surga yang dapat mengabulkan seluruh keinginan mereka.


                Maka semua orang dinegeri Lot berlomba – lomba memanjangkan kaki mereka agar lebih dekat kepada pintu langit, pintu menuju surga. Orang – orang di negeri Lot bukanlah peri, mereka tidak bisa menumbuhkan sayap untuk terbang menuju langit. Hanya dengan memanjangkan kaki, mereka dapat menuju ke sana. Dan.. apakah kalian tahu bagaimana cara mereka memanjangkan kaki? Yaitu dengan membeli daging dan tulang dari tubuh orang lain.


                Jangan pernah heran jika di jalan – jalan di negeri Lot, kamu melihat orang – orang sibuk menyobek daging serta memotong tulang mereka. Itu adalah hal yang biasa, begitulah cara mereka hidup. Menjual potongan tubuh, untuk membeli udara agar bisa bertahan hidup.


                Oh iya.. aku lupa memberi tahu. Di negeri Lot, semua orang menghirup udara untuk dapat bertahan hidup. Udara adalah makanan mereka. Udara adalah pakaian mereka. Udara adalah segala – galanya. Sayang sekali, udara tersebut tidak bisa didapat dengan mudah. Orang – orang di negeri Lot mesti membeli udara dari para kaum terpilih yang hidup di tanah subur, yang mana dari tanah kaum terpilihlah... terdapat tambang udara yang mampu menghidupkan mereka.


                Maka setiap hari, orang – orang di negeri Lot berbondong – bondong menuju tanah subur, sekedar hendak menukarkan sedikit daging atau tulang dari tubuh mereka, untuk ditukarkan dengan udara. Miris memang, mengingat kaum di negeri Lot telah terbelah menjadi dua ras. Ras terpilih dan ras tersisih. Ras terpilih adalah ras yang karena keberuntungannya, dapat hidup di tanah subur, tempat munculnya udara. Sedang ras tersisih adalah ras yang terlahir dengan tubuh – tubuh yang tinggi, namun minim udara. Kedua ras ini saling bergantung. Namun sial bagi ras tersisih,. Membutuhkan waktu berbulan – bulan lamanya, untuk tulang dan daging mereka dapat tumbuh kembali. Sedang udara selalu mereka butuhkan setiap hari. Tidak heran bila lama – kelamaan tubuh mereka semakin kurus dan kecil.

Tapi toh tidak ada yang peduli, semua orang sibuk memenuhi kebutuhan mereka masing – masing.


                Alkisah... disalah satu sudut negeri Lot, hiduplah dua kakak beradik dari ras tersisih. Sang Kakak bernama Cinta, dan adik bernama Rindu. Cinta adalah kakak yang tegar, di tengah keterbatasan hidup mereka, Cinta berjuang untuk membuat adiknya bertahan hidup. Ya.. semua orang di negeri Lot tahu bahwa Rindu mengidap sakit yang serius. Penyakit aneh, seluruh tubuh Rindu tidak dapat digerakkan, tubuh Rindu hanya bisa tergolek lemah tanpa bisa berbuat apa – apa. Seorang tabib menyatakan bahwa Rindu membutuhkan udara yang sangat amat banyak, agar dia dapat hidup lebih lama.


                Cinta sangat menyayangi adiknya. Maka kemudian Cinta datang menemui penguasa paling kaya di negeri Lot, penguasa dari ras terpilih..

“ aku membutuhkan satu tambah udara, untuk menyembuhkan adikku. Kumohon tuan mau membantuku...aku akan memberikan tulang dan dagingku lebih banyak dari sebelumnya..,” kata Cinta dengan terbata.

Tuan penguasa tertawa.

“ Seluruh tubuhmu, Cinta? Untuk kesembuhan adikmu? Bagaimana?,”

Cinta tersentak kaget. Seluruh tubuhnya? Bukankah itu sama saja dengan bunuh diri? Memberikan nyawanya untuk mempertinggi tubuh Tuan penguasa?

Cinta bingung. Haruskah dia membunuh dirinya, agar Rindu tetap bertahan? Tapi Rindu bahkan sama sekali tidak bisa bicara, tidak bisa bergerak. Cinta menangis tersedu.

“ Jika memang ini yang terbaik untuk Rindu.. aku tidak apa – apa Tuan. Tapi, bolehkah ku minta padamu satu hal?,”
“Apa?,” kata Tuan penguasa.
“ Aku tahu... dengan seluruh tubuhku yang kuberikan pada Tuan, Tuan akan bisa mencapai surga. Tuan akan sampai di pintu langit...,” Cinta menghela napas.
“ Lalu?,”
“ Lalu jika kuberikan seluruh hidupku pada tuan.. kumohon agar Rindu ikut serta, kemanapun Tuan pergi. Kemanapun... jangan pernah mengikisnya Rindu Tuan, jangan pernah melepaskan diri dari Rinduku. Jadikanlah Rinduku temanmu, jangan pernah meninggalkan Rindu Tuan, aku ingin Tuan menjaga Rindu yang kutitipkan, kumohon?,”

Cinta mengiba – iba dalam tangisnya. Sesungguhnya Tuan Penguasa adalah orang yang baik. Dia hanya orang yang terlalu ingin mencapai surga. Hal yang mudah bagi Tuan Penguasa untuk mengabulkan permohonan Cinta.

“ Baiklah.. jika aku bisa mencapai surga, akan kubopong Rindu dipundakku, agar kami dapat bersama naik ke langit. Agar Rindumu tidak pernah terlepas dariku..,” Tuan Penguasa berjanji.

Demikianlah... Cinta mulai memotong setiap bagian tubuhnya, memberikannya pada Tuan penguasa... Memotong seluruh tubuhnya, hingga ia lenyap. Habis.

                Tapi Rindu tetap hidup, menjadi teman bagi Tuan Penguasa. Mengikuti kemanapun Tuan Penguasa pergi. Kini Rindu hidup bahagia, tanpa pernah merasa sengsara seperti Cinta.

Bukankah berkorban adalah jalan mencapai kebahagiaan?

Hanya itu yang diinginkan Cinta. Agar Rindu berbahagia, agar Rindunya dapat bertahan lebih lama, dalam lindungan Tuan Penguasa.

~THEEND~

Lalu,



Apakah saya harus jual diri?????????????????

Lalu, berapa harga yang pantas di bayar oleh laki - laki pertama yang mencoba saya????


Saya muak dengan kehidupan ini.



Kamis, 12 Desember 2013

Kemarin,

Tiba – tiba saja, aku memikirkan dia lagi.

Tiba – tiba saja, dia masuk dalam mimpiku.

Membuatku didera galau ketika bangun.

Membuatku berharap kedatangannya bukan sekedar mimpi.

Membuatku bergegas memeriksa handphone, padahal jelas... tidak mungkin ada pesan darinya yang mungkin tersangkut di handphoneku.
Ishh... kenapa aku bodoh sekali?


Dia kan sudah sejahtera bersama pacar baru?

Buat apa aku memikirkannya, sampai membawa – bawanya ke alam mimpi?

Selasa, 10 Desember 2013

Hijrah :)

Selamat pagi..

Mau nyampein unek - unek kemaren..

Hmm... ternyata memegang prinsip di tengah - tengah lingkungan yang kurang mendukung itu sangat sulit.
Kita jadi kayak di hujat, sekalipun apa yang kita lakukan itu hal yang benar.

Bener deh kata Prof. Qurais Sihab.. kalo untuk memulai sesuatu yang baru, kita mesti hijrah.

Entah itu hijrah dalam arti sebenarnya, ataukah hijrah secara prinsip.

Yang jelas, apapun keadaannya.. kata Ustad Felix Siauw, kita gak boleh 'gak enakan' sama agama kita sendiri.. maksudnya ya, kalo mau solat ya solat aja.. jangan gak enakan sama teman yang gak biasa solat.

Kalo mau ngaji ya ngaji aja, jangan gak enakan ganggu temen yang lagi denger musik.

Toh yang kita lakuin bener kan?

Daripada entar malah prinsip kita yang jadi korban.

Semangat ya... semoga kita bisa terus belajar jadi lebih baik. :D

Senin, 09 Desember 2013

Calon Pendamping

Barusan jam sebelas siang tadi, aku jalan ke Dinas Kehutanan, wawancara dikit sama Pak Arwindo tentang Rehabilitasi Hutan dan Lahan dalam rangka skripsi.

Lucu sih, tiba - tiba pas baru nyampe langsung diomongin sama Ibu Uni..

" Ini nih Pak.. kalo mau cari calon mantu, orang Bangka juga..," kata Ibu itu sama salah satu Bapak yang juga berada di ruangan yang sama dengan kami

" Anak nya kerja di Timah lho nak..," kata Ibu itu lagi, padaku.

Aku cuma bisa tersenyum lebar.

Lucu, karena sekarang obrolannya bukan lagi tentang pacar apalagi gebetan.

Sekarang sudah mengarah kepada calon pendamping hidup.

Hmm....
Jadi ingat sama kegilaan teman - teman SMA ku, setiap kali aku pulang ke rumah, pasti yang mereka lakukan adalah menjodoh - jodohkanku dengan salah satu teman dekat kami.

Bukannya gak mau sih,

Cuma sekarang aku sedang berusaha menghargai prinsip,

Prinsip untuk memantaskan diri lebih dulu sebelum bertemu jodoh,

Prinsip untuk tidak menerima lelaki yang tidak siap menikah, karena itu sama saja artinya dengan buang - buang waktu.


Yang rugi nanti kan aku juga.

Ya Rabb, kuatkan ikhtiar ini ya... jangan biarkan hatiku patah lagi gara - gara perasaan yang tidak jelas.

Kuatkan aku untuk menanti yang jelas saja, nanti. Pada saatnya.

Sabtu, 07 Desember 2013

Mungkin

Mungkin saya memang orang yang tidak pandai bersyukur.

Mungkin juga penyakit hati ini terlampau banyak sampai sulit diobati,

Mungkin... saya merasa milik orang lain selalu lebih indah.

Kenapa?

Saya pikir, ini mungkin karena saya selalu sulit mendapatkan apa pun yang saya mau.

Mungkin tidak seperti mereka.

Yah, saya busuk. Hati saya busuk. :'(

Jumat, 06 Desember 2013

Jaga Jarak ya...

Jangan pernah membuat orang lain tidak nyaman ya.. karena perhatian kamu yang berlebihan.

Ingatkah? kalian bukan siapa - siapa.

Kalian cuma dua orang asing yang mencoba mempercepat ikatan jodoh. Padahal tidak ada yang tau tentang takdir yang Maha Kuasa?

Ingat ya.. ketika kamu menyukai seseorang, jaga hatimu agar tidak menyakitinya dengan perhatian yang berlebihan itu, jaga hatimu agar tidak membuatnya risih.

Jaga jarakmu.. agar perempuan itu tetap pada kesuciaannya, sampai datang jodoh padanya.

Mungkin lebih baik, menjaga cintamu itu adalah dengan mendoakannya.

Mendoakan si perempuan mendapat imam yang soleh, mendoakan dia tetap pada ketetapan agamanya, Selalu dalam lindungan Tuhan.

Bukankah begitu lebih baik?




Kamis, 05 Desember 2013

Pagi, Tuan E.D

Benar sekali.

Berharap kamu berubah, lalu meninggalkan kebebasanmu dalam 'pacaran', itu sepertinya hal yang mustahil.


Aku ingat, kamu selalu bilang bahwa debaran rasa akan lebih menggila ketika dua orang yang berpacaran saling menyentuh.
Kapan pikiran kotor itu bisa segera bersih, Mas?

Bukankah Tuhan kita tidak pernah menganjurkan kita untuk bersenang - senang secara tidak halal seperti itu?

Kamu selalu bilang kalau lebih baik jujur mengenai hal - hal seperti itu, daripada menjadi orang munafik yang berusaha mengekang nafsu.

Mengapa pikiranmu harus seperti itu?

Kita tentu sudah sama - sama punya banyak dosa, mengapa harus kita tambah lagi?


Allah kita tidak pernah mengajurkan perbuatanmu itu. Kamu tahu itu haram kan?
Dan aku tidak pernah tahu, berapa banyak wanita yang sudah kamu cicipi di luar sana.


Ah.. andai saja kamu tahu. Betapa aku menyayangimu.. Sungguh berharap kamu bisa menjadi imam yang baik untuk keluarga kita nanti.

Tapi sejauh ini aku pun sadar, toh alasan kita berpisah karena aku tidak suka dengan segala sentuhan itu sedang kamu menuntut.

Sekian hari aku pun mengerti, mungkin kamu bukan imam bagi 'kami'.

Tapi sungguh, aku sangat berharap Allah meneteskan hidayah dalam hatimu.

Membuatmu lebih menghargai kesucian dirimu sendiri, membuatmu lebih menghargai tubuh - tubuh para wanita yang tidak seharusnya kamu gerayangi.


Selalu berharap Allah menyertai setiap langkahmu, Mas..

Berdoa semoga Allah menyegerakan segala yang terbaik untukmu.

Terus mendoakanmu dari sini. :)


Resensi Novel Islami 'Namaku Naura' : 'Pesan' yang Menyesatkan Umat

 ‘Pesan’ yang Menyesatkan Umat 
( Oleh Zara Oktavia)

Judul Novel        : Namaku Naura
Pengarang          : Alfina Dewi
Penerbit              : Diva Press
Tebal Hal              : 464 Halaman
Tahun Terbit      : 2012


                Mengangkat tema mengenai kehidupan rumah tangga yang islami, Alfina dewi menyodorkan sebuah novel berjudul ‘Namaku Naura’. Tokoh utama dalam novel ini yaitu Naura Dewi, seorang gadis cantik dan soleha, yang jatuh cinta kepada sesosok ustad muda yang tampan, soleh, anggota legislatif, sekaligus putra seorang kiai terpandang bernama Muhammad Fariza. Namun sayang sekali, cinta Naura agaknya menjadi rumit sebab sang Ustad nyatanya sudah beristri dan memiliki dua orang anak. Namun siapa sangka, dalam keadaan rumah tangga Fariz yang kurang harmonis, ustad muda tersebut pun jatuh hati pada Naura. Naura dirasa memberikan napas baru bagi diri Fariz. Seiring berjalannya waktu, perasaan keduanya semakin membuncah. Hal ini kemudian berujung pada sebuah pernikahan diam – diam antara Fariz dan Naura, tentu tanpa izin istri pertama. Sejak hari pernikahan tersebut, dimulailah perjuangan panjang seorang Naura Dewi dalam mempertahankan cinta serta agamanya. Novel ini berusaha menyampaikan pesan tentang ketabahan dan kesabaran seorang wanita soleha yang berjuang dalam garis takdir pahit dan manis yang sudah digariskan Tuhan. Mengamanatkan perjuangan seorang wanita dalam mendidik anak – anaknya, juga memperjuangkan cinta dalam hatinya.

                Menggunakan sudut pandang orang pertama, Alfina Dewi agaknya berhasil membawa pembaca ke dalam suasana pondok pesantren milik Naura yang teduh dan menenteramkan. Penulis mampu menggambarkan dengan baik keadaan lingkungan tempat si tokoh Naura tinggal, sehingga pembaca seakan – akan ikut serta merasakan tinggal di sana. Alfina Dewi juga mampu membangun keterkaitan emosi antar tokoh secara syahdu.

                Namun sayang sekali, pesan ‘islami’ yang menjadi ‘sampul’ dari novel ini hanya sebuah pesan yang kosong. Diibaratkan sebuah buku, novel ‘Namaku Naura’ hanyalah sebuah buku bersampul cantik, tanpa isi yang bermanfaat. Wajah islam hakiki yang berusaha ditampilkan penulis dalam buku ini, nyatanya hanya pepesan kosong. Alfina Dewi justru menyesatkan pemahaman pembaca melalui beberapa adegan yang ia tulis.

Berikut petikan isi novel ‘Namaku Naura’ yang menyimpang, tertera di bawah ini:

Mata kami saling menatap sepenuh rasa, sepenuh kangen, rindu, sayang, cinta, seolah semua rasa yang ada di dada kami terwakili oleh tatapan mata kami. Dia mendekatiku. Napasku kutahan, bibirku kugigit... dan tangannya meraih kedua tanganku, pelan diletakkannya ke dadanya. Tanganku merasakan degup jantungnya.
“ Aku tidak bisa mengungkapkannya, Dik..biar kau sendiri yang merasakannya.”
Diraihnya kepalaku ke dadanya. Aku tak bisa lagi mendefinisikan rasaku. Yang kurasa hanya melayang. Di dadanya yang kokoh aku begitu damai dalam lembut rengkuhannya. (Hal 49 dan 50)

Perlu diketahui bahwa pada adegan tersebut diatas, Ustad Fariz belumlah sah menjadi suami dari Naura Dewi. Ditambah lagi, Ustad Fariz masih beristri dan perilaku yang mereka perbuat diatas sama saja dengan berselingkuh. Keduanya bukan muhrim, namun keduanya bermesra – mesraan secara berlebihan. Padahal jelas dalam islam, hal yang dilakukan diatas sangat dilarang.

Sebuah hadits menyatakan:
“Janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat (berdua di suatu tempat tanpa ada orang lain) dengan seorang wanita tanpa ada mahram wanita tersebut karena setan menjadi yang ketiga di antara mereka berdua” (Hadits Riwayat Ahmad).

                Novel berjudul ‘Namaku Naura’ yang bersampul ‘islami’ tapi tidak sama sekali mengandung nilai – nilai ajaran agama islam ini tidak perlu dibaca kalangan dengan ilmu agama yang masih minim, sebab dikhawatirkan bahwa novel ini akan memberikan pemahaman yang salah terhadap umat. Namun novel ini perlu dibaca bagi para cendekiawan muslim maupun aktivias dakwah, sebagai bahan pembelajaran dalam rangka meluruskan yang salah.


Senin, 02 Desember 2013

You

Dan aku akan menemukanmu,

Hei lelaki yang menunggu tanpa jeda.

Yang tidak menghabiskan 'waktu menunggu' sambil mencicipi wanita lainnya.


Dan aku akan menemukanmu,

Seseorang yang mendambaku sebagai teman baiknya, teman hidupnya, teman mainnya, teman tidurnya, teman ibadahnya..

Tidak pernah aku berpikir untuk membagimu dengan yang lain.

Apa salahnya aku memiliki mu saja? Apa salahnya kamu memilikiku saja?

Aku toh tidak memilih yang lain sebelum datang, kamu...

Tapi entah bagaimana caraku tahu, bahwa itu kamu??




Sedih

Sedihnya itu ketika udah bangun jam 3 lewat 40 menit,

Udah kumur - kumur dan mau wudhu..

Lalu tiba - tiba sadar kalo lagi datang bulan.


Sedih.... Nyesel udah berapa hari ninggalin tahajud, berapa hari gak baca yasin, ninggalin solat hajat.

Sedih banget lah... Kalo lagi pengen gini, pas lagi datang bulan itu rasanya ngeselin banget.


Dulu aja heboh bahagia kalo lagi dapet.


Tapi nyesel juga percuma sih...

Terpaksa nunggu lah, minggu depan baru bisa solat malem lagi. :'(


Jadi buat kamu yang masih dikasih waktu, sempet - sempetin deh ya.. Entar kalo udah gak sempet, nyesel lho.