Harus berapa banyak airmata yang saya keluarkan, untuk menangisi dia?
Seharusnya mata ini lelah, seperti hati yang selalu sakit.
Saya tidak butuh yang lain untuk mengobati ini, saya hanya ingin dia.
Jangan salahkan saya jika hari ini saya mengecewakan perasaan anda,
seperti dia yang membuang semua rasa yang saya berikan seluruhnya.
Saya tampak bodoh, dan menyedihkan.
Hanya itu yang tampak sekarang..
Biar saya menangis lagi.. biar saya tampak semakin bodoh.
Karna saya memang bodoh,
Saya bodoh.
Kamis, 18 Oktober 2012
" Sepupu "
Hari ini, saya mau nulis apa ya?
Hmm....
Mungkin saya mau berbagi foto saja ya! foto anak Bibi saya
yang imut sekali ( menurut saya )..
Sebenarnya saya agak takut menaruh foto ‘Adil’ disini..takut
ada yang niat nyulik... ( tapi gak ada kan?? Jangan coba – coba ya! )
Buat saya, Adil itu
lucu..
Pertama kali saya bertemu dia pada waktu lebaran Idul Fitri bulan
agustus kemarin.. Kebetulan kami sekeluarga berkunjung ke rumah Bibi.
Saya memang
jarang pulang kerumah, berhubung saya kuliah di luar pulau. Jadi sodara - sodara yang lain udah sering liat Adil, saya malah baru ketemu pertama kali.. miris ya..
En then.. ini foto Adill..
wajahnya oriental kan.. ( mungkin seperti saya
juga? Hahaha).
Saya membayangkan, bisa jadi wajah anak saya nanti sebelas dua belas ( maksud
saya ; setipe ) dengan Adil .. Lucu ya?? pacar aja gak punya, malah mikirin anak ! hahahhahaha
Tapi satu hal yang saya sayangkan.. Sepertinya ketika saya bertemu
dengannya lagi ( nanti ), Adil pasti sudah besar.
Yah..resiko jarang pulang ya..ckckck
Jumat, 12 Oktober 2012
CLBK ( Cerita Lama, Belum Kelar )
Masih ingat sama tokoh William,
di postingan saya bulan agustus tahun 2011?
Hmm..beberapa masalah pada saat
itu memang membuat kami ( dia deh kayaknya) memutuskan untuk berhenti
berhubungan. Berhenti memberi kabar.
Saat itu, saya galau. Rasanya
sakit sekali ditinggalkan olehnya... atau lebih tepatnya ; dia berniat meninggalkan
saya ( tapi kami toh memang tidak pacaran?). Ya, mungkin dia berniat menjauh
dari saya. Dia bilang kalau dia capek, karena saya yang cuek dan tidak bisa
bersikap manis padanya.
Saya tau saya yang salah pada
saat itu, saya tau saya yang kurang ajar. Saya yang tidak tau diri. Saya yang
sok cantik.. Seharusnya saya tidak boleh memintanya untuk tetap tinggal pada
waktu itu, mengingat semua sakit hati yang sudah saya berikan padanya.
Tapi sebenarnya, pada saat itu
saya sudah berniat untuk menerimanya sebagai pacar. Karena waktu baginya untuk
menunggu saya memang terlalu lama. Saya juga terlalu banyak menyakiti dia.
Nyatanya kemudian dia yang sudah lelah dengan semua sikap saya.
Beberapa minggu saya habiskan
untuk meminta maaf padanya, yang tidak digubris.. Akhirnya saya menyerah. Saya
pikir, mungkin memang saya yang terlalu egois. Bagaimana bisa saya memintanya
tidak menjauhi saya, sedangkan dia sudah begitu sakit hati?
Akhirnya, saya pun memutuskan
untuk tidak mengganggu dia lagi. Tidak menghubungi dia sama sekali. Ia pun
memang benar – benar hidup dalam dunia nya sendiri.
Sampai akhirnya suatu hari, salah
seorang teman dekat William meng –add saya di facebook. Saya mengkonfirmasi
ajakan tersebut. Beberapa kali kami
sempat chating. Saya pikir dia orang yang asik untuk diajak bicara.
Kemudian kami bertukar nomor
handphone. Dia menjadi teman cerita saya tentang banyak cerita sehari – hari yang
biasa, tapi menyenangkan untuk dibahas. Sesekali pada saat yang sama, saya
menghubungi William. Menanyakan kesibukannya, dan lain sebagainya. William pun
tampak sudah semakin santai dengan sakit hati nya yang kemarin. Saya bisa
menangkap aura move on ketika kami bercakap – cakap ditelepon. Dia sudah
menganggap saya sebagai teman biasa, dan katanya dia sudah memaafkan saya. Tapi
tentu saja dia ingin kami tetap menjadi teman.
Saya terima, sebab pada saat itu
saya memang sedang dekat dengan seseorang di kampus ( Ya! saya memang jahat).
Sampai suatu malam, teman William
datang berkunjung ke rumah saya. Bersama William dan teman – teman mereka yang
lain. William bahkan tidak tau kalau temannya ( teman saya juga ) akan
membawanya ke kediaman keluarga saya. Mungkin itu tampak seperti kejutan kecil
baginya. Seingat saya, kunjungan itu pada Agustus kemarin. Ketika saya mudik ke
rumah orangtua.
Saya lihat dia tampak berbeda,
dengan penampilan dan pembawaan yang lebih dewasa. Untuk pertama kalinya
setelah sekian tahun ( Lebay deh! Cuma Dua tahun), kami bisa berbicara secara
langsung. Bukan lewat telepon atau sms lagi.
Malam itu, dia mengingatkan saya
lagi, tentang janjinya dulu ketika hari kelulusan kami di SMA.
Dia bilang dia ingin memberikan
satu hadiah, untuk kenang – kenangan sebelum kami berpisah jarak. Sayangnya
saat lulus SMA dulu, dia sakit hati karna ulah saya ( lagi ), maka hal itu
tidak segera ia tunaikan.
Barulah dua tahun setelahnya, ia
bisa memenuhi janji .
Tepatnya tanggal 10 oktober
kemarin, sebuah paket mampir ke kosan saya. Waktu itu saya masih dikampus, jadi
adik saya yang menerima paket tersebut.
Di tengah kelelahan sepulang
kuliah, saya membuka paket. Sebenarnya tanpa dibuka pun saya sudah tau isinya. Hahahahha...
karna ia sudah menanyakan lebih dulu tentang apa yang saya inginkan di ulang
tahun saya nanti, tanggal 4 oktober. Saya bilang saya menginginkan sebuah buku kumpulan
puisi karangan Moammar Emka yang berjudul ‘ Dear You ‘, yang tidak
mampu saya beli ( Entah mengapa saya tidak pernah bisa – akhirakhir ini-
menyisakan uang untuk membeli buku ).wkwkwkwkkwkwkwk.
Saya berniat memposting foto buku
tersebut, akan tetapi handphone saya sepertinya eror lagi ( padahal baru dibeli
beberapa bulan yang lalu- aneh).
Saya kira Ia akan menyertakan
buku tersebut dengan beberapa potongan kalimat romantis .. tapi ternyata dia
bahkan tidak menulis apa – apa..
Dia hanya mengirimkan buku itu,
dengan setangkai bunga.
Saya tidak tau entah apa nama
bunga itu. Tapi William bilang bahwa itu bunga abadi, yang tidak akan layu.
Diambilnya dari gunung ketika ia mendaki.
Saya tidak tau apakah ini romantis
ataukah aneh atau norak dan lain sebagainya..
Tapi saya pikir bunga itu cukup membuat
saya...hm... ( apa ya? ) mungkin cukup membuat saya senang. Saya kira makna
bunga itu cukup besar.
Kata adik saya ‘ William gak
butuh ngomong banyak dan panjang lebar. Cukup bunga itu yang ngasih tau
semuanya, hahahahaha ‘.. begitu katanya menggoda saya.
Saya sebenarnya tidak terlalu
memusingkan lagi tentang hubungan ini. Kami toh baik – baik saja dengan keadaan
seperti ini. Lagi pula, kebebasan masih menjadi milik saya. Entah ia masih
memiliki perasaan itu atau tidak.
Tapi Saya sempat bertanya padanya
tentang hal itu, dan dia bilang bahwa dia hanya berharap saya akan menemukan
orang terbaik bagi hidup saya. Dan untuk saat sekarang adalah bukan waktu yang
tepat baginya...
Terlepas dari itu semua, saya
senang.. mendapati masih ada orang yang peduli pada saya. Itu saja. Untuknya
yang memberi cerita berbeda bagi hidup saya, Sekian. ^_^
Semoga ya!
Kayaknya yang dibilang sama Raditya Dika itu banyak benernya
; menulis itu kalo udah lama ditinggalkan, akan sulit untuk memulai lagi.
Saya sedang menggarap sebuah novel yang saya mulai pada awal
tahun kemarin, tapi hingga bulan ini novel itu belum juga rampung. Padahal saya
harus segera menyelesaikannya secepat mungkin dan mencoba peruntungan saya
dengan mengirimkannya ke penerbitan ternama, siapa tau diterbitkan.
Tapi entah
mengapa..mungkin karena saya yang sok sibuk, novel itu belum juga selesai.
Saya berharap novel itu bisa segera selesai dalam beberapa
minggu ini. Jadi, saya hanya tinggal mengedit saja sebagai tahapan terakhir
sebelum kemudian saya kirimkan ke penerbitan.
Saya harap saya beruntung! CAYOO!! ^_^
Selasa, 09 Oktober 2012
“ Katanya dia Orang suci “ (Indralaya,9 oktober 2012)
Dan kau bakar cintaku jadi abu,
Selepasnya, kau penggal rindu – rindu yang kau anggap nila,
Dalam tubuhmu yang katanya tak punya dosa!
Aku benci bibirmu,
Dari sana lahir jutaan dusta.
Tidakkah kau malu pada titik – titik duka yang telah
kumuntahkan,
Terhadap pengharapan kosong yang kau janjikan?
Aku benci senyummu,
itulah belati tajam,
mengorek koreng busuk dalam dada.
Makin dalam, makin runyam.
Makin busuk..
Lalu pecah!
Kupenggal hatiku yang bernanah,
Biar mati, biar hilang, biar hangus, biar tiada.
Dan kau masih saja mengaku tak punya dosa?
Biadab!
Senin, 08 Oktober 2012
“ Yang terlepas” ( Indralaya, 08 oktober 2012 )
Dan izinkanlah saya membisikkan rindu itu,
Pada debu yang beterbangan dijalan – jalan..menempel di
wajahmu.
Bukankah suara knalpot di muka jalan itu yang membuatmu
ragu,
Untuk maju ataukah tetap tinggal bersamaku?
Lalu selepas kau pergi,
Aku hanya menunggu, di persimpangan dekat rumah,.
Siapa tau suatu siang kau akan datang lagi bertandang.
Atau mungkin juga menyambut tamu – tamu lain yang datang,
Ialah orang – orang yang meminta petunjuk jalan..
Minggu, 07 Oktober 2012
.“Sampaikan pesan saya”
Kepada perubahan,
Saya dengar disini,
Bahwa pemuda malam ini sedang nyala matanya, menatap penuh
dahaga pada film – film porno yang menggoda
Kepada perubahan,
Saya lihat lelaki di kosan depan, mengunci gadis lagi malam
tadi
Lalu disampaikan dalam retorika televisi,
Pemuda jadi korban tawuran SMA,
Pak presiden bicara tentang pertumbuhan ekonomi,
Gubernur bilang persiapan PON sudah jadi
Tapi dosen saya bilang Indonesia semrawut,
Pengembangan daerah hanya untuk gemilangnya penguasa,
Semua bicara strategi pemilu DKI, penegakan demokrasi,
pemberantasan korupsi, semua BASI!
Buat saya sendiri, Negeri makmur masih jadi mimpi
Ayah toh masih naik scoopy meski bertahun – tahun mengabdi
pada negeri
Menghidupi kami dengan gaji yang makin sexy, potong sana
potong sini
Buat saya sendiri,
Perubahan berarti..berbedanya rasa nasi
Dirantau atau dibumi sendiri, tak sama lagi.
( Ini puisi yang saya ikutkan dalam Lomba
Puisi: SUMPAH PEMUDA DAN CINTA INDONESIA dari Penerbit Writing-Revolution.. menang gak menang yang penting ikut! hahaha)
“ Kemarilah!” ( Indralaya, 7 oktober 2012 )
Saya bisa memberikan hati itu,
Tapi mengapa kamu lebih suka menjilatinya, lalu pergi begitu
saja?
Apakah rasanya pahit? Atau bentuknya kurang menarik?
Gigitlah sedikit, setelah itu kamu pasti ingin
menghabiskannya..
Mengapa kamu takut?
Bukankah hati itu saya berikan, gratis?
Kamu bahkan tidak perlu membayar apa – apa.
Tidak untuk hati yang saya obral,
Untuk kamu saja,
tidak kepada pengunjung lainnya.
Karena kamu, istimewa.
Karena kamu pengunjung terlama, dalam jiwa saya.
Sabtu, 06 Oktober 2012
“Amarah” ( Indralaya, 4 Oktober 2012 )
Api itu hendak membakar saya sampai habis jadi abu.
Suara saya hilang,
Kekuasaan ingin saya tegakkan padanya tapi ia membangkang!
Jantung saya panas,
Peluh saya bersimbah,
Mata saya berdarah,
Hentikan, hei kau setan jalang!
Jumat, 05 Oktober 2012
“Jahanam “ ( Indralaya, 04 oktober 2012 )
Di belai bayangnya,
Aku kini separuh.
Dia disana, aku disini
Bodoh!
Lelaki biadab yang menyita hati,
Hak asasi paling berharga yang saya punyai.
Lelaki bangsat yang membuat saya terpenjara,
Dalam laut harapan tiada guna.
Dia pantas mati, berdarah di kubang asmaraku.
Ku ikat pada palung birahi, tak boleh pergi lagi!
Rabu, 03 Oktober 2012
What The Hell??!!
Tiap hari ngomongin cinta, penting gak sih?
Pada beberapa keadaan, hal itu acapkali bikin kita mual.
Oke, saya cewek, saya perasa, tapi untuk membicarakan cinta
tiap hari? Ya masih mikir juga..
Saya mengenal beberapa orang yang setiap hari gak pernah
bosan membicarakan hal tersebut,
Apakah tidak ada bahan obrolan lain yang lebih menarik
selain cinta dan perasaan melankolis itu?
Ngomongin cinta tiap hari bisa bikin gak nyaman, mual,
males, dan bosan.
Smart dikit kek kalo ngomong! Bisa kan ngomongin harga
minyak dunia, isu lingkungan hidup, situasi politik terhangat, atau tren baju
terkini lah seenggaknya...
Daripada tiap hari yang diomongin Cuma ‘ Gimana elo sama
Gue?’
Ngomongin cinta dan hubungan tiap hari bisa bikin pasangan
gak nyaman, bosen, dan pada akhirnya mungkin dia akan memilih untuk pergi.
Tapi jangan salahkan dia, salahkan diri sendiri kenapa jadi orang
harus semelankolis itu.
Akhirnya putus, akhirnya Jomblo.
Tapi jomblo justru menyenangkan, karena elo punya banyak
pilihan dalam hidup, iya kan?
Jadi buat apa ngomongin CINTA dan HUBUNGAN tiap hari ? BASI
!
Senin, 01 Oktober 2012
BIsakah?
Saya lelah dengan semua perbandingan itu.
Bisakah orang – orang menghargai saya sebagai saya secara
personal, dan tidak membandingkan saya dengan mereka?
Saya tau saya berbeda.
Saya tau saya tampak tidak sempurna diantara semuanya.
Tapi bisakah saya dihargai dengan diri saya sendiri?
Saya butuh rasa penghargaan itu, saya butuh dorongan itu,
Bukan perbandingan yang membuat saya jatuh semakin dalam.
Maka, bolehkah saya berhenti menangis untuk belajar
bersyukur??
Langganan:
Postingan (Atom)